Menghitung Produksi Standar dan Jumlah Tenaga Kerja Skip to main content

Big Ad

Featured Post

Insurance Deductible Options

Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in

Menghitung Produksi Standar dan Jumlah Tenaga Kerja

Produkai standar merupakan hasil bagi antara jumlah jam kerja yang digunakan dengan waktu baku pengerjaan per unit. Jumlah jam kerja yang digunakan disini merupakan jumlah jam kerja selama pengamatan dilakukan. Rumus yang digunakan untuk perhitungan produk standar.
Rumus: 
Menghitung Produksi Standar Dan Jumlah Tenaga Kerja

 

Perhitungan beban kerja

Beban kerja merupakan banyaknya pekerjaan yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan satu pekerjaan tertentu. Menentukan beban kerja yaitu menghitung prosentase produktif dari pengamatan aktivitas pekerja. Prosentase produktif didapatkan dari pengamatan produktif dibagi pengamatan aktivitas kerja. Pengamatan aktivitas kerja terdiri dari pengamatan produktif dan pengamatan idle. Perhitungan jumlah tenaga kerja dilakukan untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang optimal pada setiap / masing-masing proses produksinya.

Contoh aplikasi

Berikut merupakan data-data yang dibutuhkan untuk menentukan waktu standar dan menentukan jumlah tenaga kerja di setiap / masing-masing proses produksi meliputi perhitungan prosentase produktif satu pekerja, pengujian kecukupan data, pengujian keseragaman data, perhitungan waktu standar pekerja, perhitungan produksi standar, perhitungan beban kerja, perhitungan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

Cara menyelesaikannya:

Menghitung persentase produktif

Perhitungan prosentase produktif diperlukan untuk mengetahui seberapa besar produktifitas pekerja pada setiap masing-masing proses produksinya. Dari perhitungan ini dapat diketahui jumlah produktif dan tidak produktif para pekerja pada setiap masing-masing proses produksinya.

Data pekerja produktif dan non produktif di stasiun kerja 5

Menghitung Produksi Standar Dan Jumlah Tenaga Kerja

Presentase produktif
Aktifitas produktif = 180
Aktifitas non produktif = 12
Total keseluruhan -> 180 + 12 = 192

Menghitung Produksi Standar Dan Jumlah Tenaga Kerja

Perhitungan waktu standar
Jumlah kunjungan / pengamatan = 192
Jumlah pengamatan produktif
 
Menghitung Produksi Standar Dan Jumlah Tenaga Kerja


Pengamatan dilakukan selama 3 hari dengan 8 jam kerja. Sehingga total jam kerja selama 3 hari adalah 8 jam x 3 hari x 60 menit = 1.440 menit
Bila RF = 1.03 dan kelonggarannya 13%

Maka:

Menghitung waktu siklus

Menghitung Produksi Standar Dan Jumlah Tenaga Kerja

Menghitung waktu normal

Menghitung Produksi Standar Dan Jumlah Tenaga Kerja

Menghitung waktu standar

Menghitung Produksi Standar Dan Jumlah Tenaga Kerja

Perhitungan produksi standar
Produksi standar merupakan perbandingan antara jumlah jam kerja yang digunakan dengan waktu baku pengerjaan per unit. Jumlah jam kerja yang digunakan adalah:
1.440 menit sedangkan waktu standar 4,97 menit per unit, maka besarnya produksi standar adalah:
Jam kerja per hari = 1440 / 3
                                         = 480 menit
Menghitung Produksi Standar Dan Jumlah Tenaga Kerja

 
Menghitung Produksi Standar Dan Jumlah Tenaga Kerja

Perhitungan beban kerja
Prosentase produktif pekerja 5 (perakitan gelang) didapatkan dari jumlah pengamatan produktif dibagi jumlah pengamatan aktivitas kerja dalam menyelesaikan pekerjaan perakitan gelang. Prosentase produktif ini sama dengan beban kerja yang harus dikerjakan tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjannya. Sehingga prosentase produktif dapat segera dihitung. Adapun perhitungan prosentase produktif perakitan gelang adalah:
Menghitung Produksi Standar Dan Jumlah Tenaga Kerja

Prosentase produktif perakitan gelang adalah 93,75% jadi beban kerja untuk menyelesaikan pekerjaan perakitan gelang adalah 93,75%. Artinya beban kerjanya belum terlalu padat. Masih bisa dicover, karena masih di bawah 100%.

Beban kerja
Beban kerja adalah sebuah proses atau kegiatan yang harus diselesaikan oleh seseorang pekerja dalam jangka waktu tertentu. Jika seseorang pekerja mampu menyelesaikan dan menyesuaikan diri terhadap sejumlah tugas yang telah diberikan maka hal itu tidak menjadi suatu beban kerja. Tapi, jika pekerja tidak berhasil maka tugas dan juga kegiatan tersebut menjadi suatu beban kerja.

Penyebab beban kerja meningkat, diantaranya yaitu:
1. Pekerjaan yang berlebihan (Work Overload)
2. Waktu yang terdesak atau terbatas (time urgency)
3. Sistem pengawasan yang tidak efisien (poor quality of supervisor)
4. Kurang tepatnya pemberian kewenangan sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan (Inadequate authority to match responsibilities)
5. Kurang umpan balik prestasi kerja (insufficeient performance feedback)
6. Ketidakjelasan peran (role ambiguity)
7. Perubahan-perubahan dalam pekerjaan (change of any type)
8. Konflik antar pribadi dan antar kelompok dan seterusnya (interpersonal and intergroup conflict)
9. Suasana politik yang tidak aman (Insecure political climate)
10. Frustrasi (frustration)
11. Perbedaan nilai-nilai perusahaan dengan nilai-nilai yang dimiliki pekerja (differences between company’s and employee’s values)

Perhitungan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
Pada proses perakitan gelang terdapat 1 pekerja untul menyelesaikan pekerjaannya. Untuk mendapatkan jam kerja di proses pembuatan gelang yaitu:
Waktu standar = 4,97 menit = 0,083 jam
Dalam satu bulan merencanakan untuk membuat 9.100 gelang dengan jam kerja 0,083 jam/produk
Beban kerja = 9.100 produk / orang x 0,083 jam/produk
                            = 755,3 jam/orang

Jadi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan

Beban kerja: 755,3 jam = 45.318 menit/orang
Waktu total sebulan: 8 x 26 hari x 60 menit = 12.480 menit
Jumlah tenaga kerja:
JTK = beban kerja / total waktu x
JTK = 45.318 / 12.480 = 3.63 => 4 orang

Produktivitas tenaga kerja
Produktivitas TK = 9.100/12.480
                                       = 0,729 unit/menit
Produktivitas < 1. Berarti pekerjaan belum efisien atau belum optimal.

Jam kerja efektif (JKE) terdiri dari jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja seperti melepas lelah, istirahat makan dan sebagainya. Dalam menghitung jam kerja efektif digunakan ukuran sebagai berikut:

Jam kerja efektif per hari bisa 5 jam, 6 jam, atau 7 jam per hari
a. JKE per hari = 1 hari x 5 jam = 300 menit
b. JKE per minggu = 5 hari x 5 jam = 25 jam = 1.500 menit
c. JKE per bulan = 20 hari x 5 jam = 100 jam = 6000 menit
d. JKE per tahun = 240 hari x 5 jam = 1.200 jam = 72.000 menit

Comments

Populer

Pengertian Turbin Angin, Jenis Dan Teknik Perawatannya

Pengertian Turbin Angin Turbin angin adalah mesin yang mengubah energi kinetik angin menjadi energi listrik. Turbin angin terdiri dari baling-baling atau bilah-bilah kipas yang dipasang pada poros horizontal atau vertikal yang terhubung ke generator listrik. Ketika angin meniup bilah-bilah kipas, poros berputar dan menghasilkan energi listrik. Turbin angin dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dalam skala kecil hingga besar, dan dapat dipasang di darat atau di laut. Turbin angin yang dipasang di darat biasanya lebih kecil dan lebih murah, sementara turbin angin laut lebih besar dan lebih mahal. Beberapa keuntungan dari turbin angin adalah: Ramah lingkungan: Turbin angin tidak menghasilkan emisi atau limbah yang merusak lingkungan, sehingga mereka dianggap sebagai sumber energi yang bersih. Energi terbarukan: Angin adalah sumber energi terbarukan yang tak terbatas, sehingga turbin angin dapat menghasilkan listrik dengan cara yang berkelanjutan. Ketersediaan luas: Angin ada di mana-

Cara Kerja Kincir Angin: Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan kekurangannya

Pengertian Kincir Angin Kincir angin adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik. Sehingga kincir angin dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia daerah yang sudah menerapkan pembangkit listrik tenaga angin ialah Nusa Tengara Timur dan Yogyakarta. Cara Kerja Kincir Angin Cara kerja kincir angin ialah dengan memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor hingga bisa diubah menjadi energi listrik. Maka dari itu, alat ini biasanya digunakan di daerah pulau-pulau kecil yang memiliki tiupan angin stabil dan kencang. Pada kincir angin terdapat beberapa bagian yang menjadi komponennya seperti generator dan baling-baling. Kedua komponen tersebut membantu kerja kincir angin agar bisa menghasilkan energi listrik. Di bawah ini rangkain kerja dari kincir angin, antara lain: Kerja kincir angin diawali dengan adanya sumber energi angin yang mengakibatkan turbin atau kincir angin berputar Kemudian putaran dari turbin

Trading Techniques Unveiled

Trading Techniques Unveiled Brief Overview Of The Types Of Trading Techniques There are a number of different trading techniques that investors can use to make informed investment decisions. Technical analysis is a common approach that involves analyzing past market data, such as price and volume, to identify patterns and trends that can be used to predict future price movements. Another popular technique is fundamental analysis, which involves looking at various financial and economic indicators to evaluate the intrinsic value of a security. Swing trading is a technique that involves holding positions for a few days or weeks, while day trading involves buying and selling securities within the same trading day. Position trading, on the other hand, involves holding positions for a longer period of time, ranging from weeks to several months. There are also a number of specialized trading techniques, such as high-frequency trading, which reli