Alasan Nozzle Pesawat Jet Tidak Meleleh Skip to main content

Big Ad

Featured Post

Insurance Deductible Options

Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in

Alasan Nozzle Pesawat Jet Tidak Meleleh

Alasan Nozzle Pesawat Jet Tidak Meleleh

Pesawat tempur menggunakan mesin jet sebagai sumber tenaga pendorongnya. Mesin jet ini, menyemburkan gas panas ke belakang melalui nozzle untuk menghasilkan daya dorong ke depan. Ketika menggunakan afterburner, terlihat semburan api keluar dari nozzle ini. Pertanyaannya, terbuat dari apa nozzle mesin jet? Mengapa nozzle tersebut tidak meleleh terkena semburan api yang menyala-nyala?

Mesin jet yang digunakan pada pesawat tempur modern saat ini umumnya berjenis Turbofan. Pada pesawat tempur jenis lama, tipe yang digunakan adalah Turbojet. Tapi pada intinya, keduanya sama-sama merupakan mesin turbin gas. Mesin turbin gas, juga digunakan pada pesawat berpenggerak baling-baling misalnya C-130 Hercules, yakni jenis mesin Turboprop.

Helikopter, juga menggunakan mesin turbin gas yaitu jenis Turboshaft. Secara umum, mesin turbin gas terdiri dari 3 bagian utama yakni kompresor, ruang bakar atau combustion chamber, dan turbin. Pada mesin Turbojet dan Turbofan, semburan gas panas hasil pembakaran, setelah melewati turbin, keluar melalui nozzle. Suhu api di dalam combustion chamber, bisa mencapai 1700 derajat celcius. Sedangkan titik leleh besi atau baja adalah 1538 derajat celcius. Bagaimana nozzle mesin jet, bisa tahan tidak meleleh saat digunakan. Terbuat dari bahan apa nozzle itu. Apakah besinya dicampur dengan kenangan patah hati sehingga bisa sedingin itu dan sulit dilelehkan?

Tentu saja bukan. Pertama, posisi nozzle, terletak relatif jauh dari ruang bakar. Semburan gas panas dari ruang bakar harus melewati bilah-bilah turbin terlebih dahulu. Sehingga, ketika sampai pada nozzle, suhunya sudah turun signifikan. Suhu aliran gas pada nozzle berkisar 800 hingga 900 derajat celcius. Masih sangat panas, tapi tidak akan mampu melelehkan baja. Tapi juga bukan buat memanggang sosis kayak gini. Maka pertanyaan selanjutnya, bagaimana bagian bilah-bilah turbin atau dinding ruang bakar yang lebih dekat dengan api pembakaran bisa tahan terhadap suhu yang mampu melelehkan besi. Sebenarnya, suhu pembakaran 1700 derajat celcius tersebut adalah suhu maksimum.

Suhu pembakaran tidak selalu setinggi itu, dalam kondisi normal, suhunya lebih rendah. Tapi tetap saja, suhu 800 derajat celcius pun harusnya membuat baja membara kemerah-merahan. Mengapa komponen mesin jet tidak terlihat membara. Hal ini, karena api maupun gas panas hasil pembakaran tidak pernah menyentuh secara langsung baik itu dinding ruang pembakaran, bilah turbin maupun nozzle dari mesin jet. Jadi, api tidak langsung menjilat permukaan komponen tersebut.

Kalau jilatnya tidak menempel, pasti tidak terasa. Bagaimana bisa, api atau gas panas tersebut tidak menyentuh bilah turbin, padahal jelas-jelas gas panas itu melewati dan memutar turbin. Hal ini berkat adanya lapisan aliran udara yang menyelubungi komponen-komponen tersebut, baik itu dinding ruang bakar, bilah turbin maupun bagian dalam dari nozzle.

Aliran udara dari kompresor tidak seluruhnya dialirkan ke ruang bakar. Sebagian aliran udara tersebut digunakan sebagai pendingin komponen-komponen yang terkena panas. Misalnya pada bilah turbin, jika diperhatikan, pada bilah turbin terdapat lubang-lubang kecil. Aliran udara dari kompresor dialirkan ke rongga di dalam bilah turbin dan keluar dari lubang-lubang kecil ini. Aliran udara ini akan menyelimuti permukaan luar dari bilah turbin. Sehingga api atau gas panas tidak akan langsung menyentuh material bilah.

Akibatnya tidak terjadi aliran panas konduksi antara gas hasil pembakaran dengan logam bilah turbin. Perpindahan panas hanya terjadi secara radiasi. Aliran udara ini yang menyelimuti bilah turbin ini, juga membuang panas dari bilah turbin. Sehingga berfungsi sebagai pendingin. Akibatnya, bilah turbin tidak akan membara terkena panas. Hal yang sama juga diaplikasikan pada dinding ruang bakar dan nozzle. Contohnya di bagian dalam dari mesin di dekat nozzle ini. Terdapat banyak lubang kecil tempat keluarnya udara. Dari lubang-lubang ini udara dari kompresor dialirkan untuk menyelimuti permukaan komponen, sehingga api maupun gas panas langsung bersentuhan dengan material dinding ruang bakar ataupun nozzle. Jadi itulah mengapa nozzle dan komponen-komponen mesin jet tidak meleleh terkena panas.

Comments

Populer

Pengertian Turbin Angin, Jenis Dan Teknik Perawatannya

Pengertian Turbin Angin Turbin angin adalah mesin yang mengubah energi kinetik angin menjadi energi listrik. Turbin angin terdiri dari baling-baling atau bilah-bilah kipas yang dipasang pada poros horizontal atau vertikal yang terhubung ke generator listrik. Ketika angin meniup bilah-bilah kipas, poros berputar dan menghasilkan energi listrik. Turbin angin dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dalam skala kecil hingga besar, dan dapat dipasang di darat atau di laut. Turbin angin yang dipasang di darat biasanya lebih kecil dan lebih murah, sementara turbin angin laut lebih besar dan lebih mahal. Beberapa keuntungan dari turbin angin adalah: Ramah lingkungan: Turbin angin tidak menghasilkan emisi atau limbah yang merusak lingkungan, sehingga mereka dianggap sebagai sumber energi yang bersih. Energi terbarukan: Angin adalah sumber energi terbarukan yang tak terbatas, sehingga turbin angin dapat menghasilkan listrik dengan cara yang berkelanjutan. Ketersediaan luas: Angin ada di mana-

Cara Kerja Kincir Angin: Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan kekurangannya

Pengertian Kincir Angin Kincir angin adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik. Sehingga kincir angin dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia daerah yang sudah menerapkan pembangkit listrik tenaga angin ialah Nusa Tengara Timur dan Yogyakarta. Cara Kerja Kincir Angin Cara kerja kincir angin ialah dengan memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor hingga bisa diubah menjadi energi listrik. Maka dari itu, alat ini biasanya digunakan di daerah pulau-pulau kecil yang memiliki tiupan angin stabil dan kencang. Pada kincir angin terdapat beberapa bagian yang menjadi komponennya seperti generator dan baling-baling. Kedua komponen tersebut membantu kerja kincir angin agar bisa menghasilkan energi listrik. Di bawah ini rangkain kerja dari kincir angin, antara lain: Kerja kincir angin diawali dengan adanya sumber energi angin yang mengakibatkan turbin atau kincir angin berputar Kemudian putaran dari turbin

Trading Techniques Unveiled

Trading Techniques Unveiled Brief Overview Of The Types Of Trading Techniques There are a number of different trading techniques that investors can use to make informed investment decisions. Technical analysis is a common approach that involves analyzing past market data, such as price and volume, to identify patterns and trends that can be used to predict future price movements. Another popular technique is fundamental analysis, which involves looking at various financial and economic indicators to evaluate the intrinsic value of a security. Swing trading is a technique that involves holding positions for a few days or weeks, while day trading involves buying and selling securities within the same trading day. Position trading, on the other hand, involves holding positions for a longer period of time, ranging from weeks to several months. There are also a number of specialized trading techniques, such as high-frequency trading, which reli