Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in
Insinyur adalah sebuah profesi. Sebagaimana layaknya hukum,
kedokteran, arsitektur, pendidikan dan manajemen. Profesi engineering menuntut
standar sikap yang tinggi serta memiliki tanggung jawab kepada klien, mitra dan
masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh.
Di dalam profesi engineering, terdapat berbagai aktivitas atau fungsi yang dapat dimainkan oleh insinyur. Insinyur dapat terlihat di dalam salah satu atau kombinasi dari beberapa akitivitas ini, dan tidak mustahil bahwa di sepanjang masa kariernya ia akan memainkan semua fungsi tersebut. Fungsi-fungsi yang dimaksud seperti riset, pengembangan, desain, produksi, konstruksi, operasi, penjualan dan manajemen.
- Riset adalah aktivitas yang bertujuan mencari pengetahuan baru atau menemukan pemahaman yang lebih baik mengenai fakta-fakta yang telah diketahui.
- Pengembangan adalah aktivitas yang bertujuan mengubah hasil-hasil dan penemuan yang diperoleh dari riset ke dalam bentuk produk, metode, atau proses yang berguna.
- Desain atau perancangan adalah proses mengubah konsep-konsep dan informasi menjadi rencana-rencana dan spesifikasi yang terperinci, yang dengannya sebuah produk jadi atau fasilitas tertentu dapat dibuat atau dibangun.
- Produksi adalah aktivitas industri yang menghasilkan produk-produk jadi dari bahan-bahan mentah melalui proses manufaktur.
- Kontruksi atau pembangunan adalah proses mengubah desain dan bahan-bahan menjadi bangunan-bangunan dan fasilitas-fasilitas, semisal gedung, jalan raya dan fasilitas-fasilitas telekomunikasi dan daya listrik.
- Operasi di dalam engineering diartikan sebagai penerapan prinsip-prinsip engineering atau pelaksanaan kerja di lapangan. Dalam manufaktur, operasi melibatkan kegiatan-kegiatan seperti pembelian bahan-bahan mentah, pemeliharaan pabrik, dan pengarahan serta pengawasan buruh. Para insinyur berperan penting dalam menjalankan aktivitas operasi di perusahaan-perusahaan fasilitas publik, perkereta-apian, telekomunikasi, dan dalam menangani sistem-sistem pengendalian lalu lintas di kota-kota besar.
- Penjualan di dalam industri berbasis teknologi seringkali melibatkan jasa para insinyur terlatih untuk merekomendasikan mesin-mesin, peralatan, suku cadang, atau layanan-layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
- Manajemen di banyak perusahaan di berbagai industri dipegang dan dikendalikan oleh para insinyur. Secara umum, para insinyur ini bertanggung jawab memecahkan masalah-masalah kebijakan, keuangan, organisasi & SDM, humas, dan pemasaran serta penjualan. Secara khusus, para insinyur bertanggung jawab pula untuk mengarahkan dan mengkoordinir riset, pengembangan, produksi dan hal-hal lainnya yang terkait dengan teknologi.
Para insinyur mempunyai pilihan-pilihan jalur kariernya seperti:
1. Karier Di Perusahaan
Sebagian besar insinyur bekerja di organisasi-organisasi bisnis atau industri swasta. Hal ini dikarenakan sebagian besar lapangan pekerjaan di bidang engineering tersedia di perusahaan-perusahaan swasta besar. Para insinyur yang bekerja di perusahaan swasta besar biasanya memiliki banyak pilihan untuk kariernya. Beberapa kemungkinannya adalah menjadi insinyur praktisi, bergabung ke dalam tim pemasaran jasa layanan teknologi, atau masuk ke jenjang manajemen senior.
2. Wirausahwan independen
Banyak di antara para insinyur yang akhirnya memilih untuk bekerja bagi dirinya sendiri. Sebagian dari mereka menjadi konsultan yang menyediakan pengetahuan dan keahlian mereka di bidang engineering untuk melayani perusahaan-perusahaan swasta atau badan-badan pemerintahan. Salah satu cara terbaik untuk masuk ke dalam aktivitas karier ini adalah dengan terlebih dahulu bekerja di sebuah perusahaan besar, organisasi publik atau lembaga jasa konsultan yang lebih berpengalaman, untuk menimba pengalaman dan melatih tanggung jawab dalam melayani klien.
Jalan yang harus ditempuh untuk menjadi seorang konsultan teknologi yang independen memang menuntut keberanian, ketekunan, dan tekad yang kuat. Tetapi, mengubah pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki menjadi modal untuk membuka sebuah perusahaan sendiri bahkan mungkin langsung setelah lulus dari bangku kuliah membutuhkan pengorbanan yang jauh lebih besar. Namun, hal ini dilakukan oleh sebagian insinyur dan tidak sedikit mencapai kesuksesan. Bekerja secara independen, tidak dapat disangkal, adalah salah satu pilihan paling menarik yang patut dipertimbangkan oleh para insinyur. Kuncinya adalah mampu bersikap mandiri dan otonom, memfokusikan diri pada kepentingan pribadi dan, tentunya yang terpenting ialah kepentingan klien.
3. Karier di Pemerintahan
Bekerja dengan pemerintah memberikan dua pilihan karier bagi para insinyur yakni bergabung dengan korps militer atau menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Banyak pihak mengatakan bahwa pilihan yang lebih baik adalah meniti karier sebagai anggota militer.
Dengan bekerja untuk lembaga-lembaga pertahanan, para insinyur muda berseragam memiliki kesempatan untuk berhadapan langsung dengan teknologi-teknologi sangat tinggi dan perangkat-perangkat super canggih, yang tidak dapat dijumpai bahkan di perusahaan-perusahaan terdepan di bidang teknologi sekalipun. Selain itu, lembaga-lembaga militer tidaklah terlalu memperhatikan masalah umur, pengalaman, dan kematangan kerja dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan swasta dan organisasi-organisasi sipil lainnya. Mobilitas karier yang ditawarkan dengan bekerja di lembaga kemiliteran memungkinkan seseorang insinyur yang baru beberapa bulan saja lulus untuk berpindah dari satu tugas ke tugas lainnya dan bergerak naik dengan cepat dalam jenjang kairernya, melampaui peluang yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan paling dinamis dan progresif sekalipun.
Lebih jauh lagi, karena militer menjalankan tugasnya tanpa mengkhawatirkan posisi rugi laba organisasi, terdapat peluang yang sangat besar bagi para perwira-insinyur yang di anggap berpotensi untuk mendapatkan beasiswa guna melanjutkan pendidikan ke tingkat magister atau bahkan doktoral. Pada kenyataannya, bergabung dengan Angkatan Udara, Angkatan Laut, atau Angkatan Darat untuk mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan pasca-sarjana di universitas-universitas papan atas tanpa perlu memikirkan biaya telah menjadi tren di kalangan para insinyur muda yang berbakat dan ambisius namun kekurangan dana.
Di bidang pemerintahan sipil, peluang kerja terbuka bagi para insinyur dengan bergabung ke badan-badan pemerintahan tingkat pusat, provinsi maupun kota. Para insinyur teknik sipil memiliki peluang terbesar untuk bekerja di lapangan ini.
Para insinyur PNS di Amerika Serikat menduduki berbagai posisi di badan-badan pemerintah federal semisal Badan Pengelola Jalan Raya Pemerintah Federal, Badan Pengelola Aviasi Pemerintah Federal, maupun Badan Penglola Aeronautika dan Penerbangan Ruang Angkasa Nasional (NASA). Para insinyur pemerintah dapat dijumpai bekerja melakukan riset untuk sistem perlindungan pelabuhan, merancang dan memelihara berbagai fasilitas di lapangan-lapangan terbang milik AU dan dermaga-dermaga AL, serta memberikan kontribusi di dalam program-program penjelajahan luar angkasa milik NASA.
Di pemerintahan tingkat negara bagian, para insinyur dibutuhkan dalam jumlah besar oleh badan-badan pengelola jalan raya, dan dapat pula dijumpai di badan-badan yang menangani pengoperasian pelabuhan, pengelolaan sumber daya air, dan perlindungan lingkungan.
Di pemerintahan tingkat negara bagian, para insinyur dibutuhkan dalam jumlah besar oleh badan-badan penglola jalan raya, dan dapat pula dijumpai di badan-badan yang menangani pengoperasian pelabuhan, pengelolaan sumber daya air, dan perlindungan lingkungan.
Di pemerintahan tingkat kota, para insinyur bekerja sebagai direktur proyek-proyek pekerjaan umum, mengelola fasilitas pengolahan air, dan mengawasi jalannya program-program pengendalian pencemaran.
Bekerja di badan-badan pemerintahan dapat memberikan peluang kerja yang memuaskan dan aman bagi para insinyur, karena menjanjikan stabilitas kerja, liburan yang memadai dan program-program kesehatan dan pensiun yang menarik.
4. Jasa Pelayanan Engineering dan Sosial Lintas Negara
Rasa pengabdian, dorongan untuk melakukan pelayanan demi perbaikan kualitas kehidupan mereka yang kurang beruntung, seringkali memiliki relevansi khusus bagi jiwa profesional seorang insinyur. Terdapat ironi yang pahit di dalam fakta bahwa di masa keemasan teknologi ini jutaan orang hidup berkubang di dalam kebodoan dan kemiskinan, menjalani hari-hari hidup manusia yang singkat ini di bawah bayang-bayang ancaman penyakit dan kematian. Mereka tidur dalam keadaan lapar, memandang masa depan tanpa harapan, hari demi hari dan tahun demi tahun.
Memecahkan permasalahan besar umat manusia ini memerlukan pendekatan teknologi maupun kultur. Sejak perang dunia II, kita telah belajar bahwa teknologi tidak dapat semata-mata diserahkan begitu saja untuk digunakan oleh masyarakat yang belum benar-benar memahami manfaat maupun bahayanya. Lebih jauh lagi, menyodorkan begi saja perangkat-perangkat canggih kepada suatu masyarakat yang pada dasarnya masih berorientasi pada kehidupan pedesaan dan pertanian, yang telah ribuan tahun menjalankannya dan masih belum sepenuhnya dapat melepaskan diri dari kebiasaan itu, hanya akan menimbulkan bencana alih-alih memperkuat dan memajukan masyarakat tersebut, kita malah akan menghancurkannya.
Oleh sebab itu, permasalahan alih teknologi mungkin merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi dunia modern masa kini. Membutuhkan sensitivitas yang luar biasa tinggi untuk dapat secara selektif memberikan teknologi-teknologi yang sangat dibutuhkan oleh kebudayaan-kebudayaan tua, tanpa menimbulkan gejolak sosial, ekonomis, agama, ataupun integritas kesukuannya. Ini merupakan tugas bagi para insinyur yang pengetahuan dan keahliannya diimbangi oleh rasa humor, kesabaran, sensitivitas dan empati, imajinansi sosial yang tinggi, serta kecintaan kepada manusia dan segala bentuk nilai tradisi dan gaya hidup mereka.
Akan tetapi, kehati-hatian sangat diperlukan di sini. Kebudayaan-kebudayaan tua dan masyarakat-masyarakat lama biasanya bergerak jauh lebih lambat dibandingkan masyarakat dunia maju akibatnya, seorang insinyur dari negara maju dapat meraskaan rasa frustasi yang sangat dalam ketika menghadapi stagnasi dan kebuntuan perkembangan. Lebih jauh lagi, di sebagian besar negara Dunia Ketiga, hampir mustahil untuk menjumpai peranan engineering yang bebas dari politik, tidak ada engineering tanpa rekayasas politisi di dalam kamus pemerintah negara Dunia Ketiga, dan para insinyur yang tidak mau atau tidak mampu mematuhi aturan main politik di negara bersangkutan sebaiknya melupakan saja opsi karier ini. Terakhir, kekuatan tradisi dan cara-cara hidup tradisional tidak boleh dipandang remeh. Apabila penerapan sebuah teknologi beru yang terbukti dapat meningkatkan produktivitas mengakibatkan terjadinya pergeseran dari pola-pola pikir lama, atau menyingkirkan kebiasaan hidup yang sudah berabad-abad dijalankan, maka kecil kemungkinan teknologi tersebut akan diterima.
5. Karier di Bidang Akademis
Pilihan untuk berkarier di bidang akademis pada dasarnya memiliki dua bentuk. Dari sekitar 280 universitas, sekolah tinggi, atau institusi perguruan tinggi lainnya yang menawarkan program pendidikan engineering, banyak di antaranya yang bersifat akademis murni dan memusatkan kegiatannya di kampus. Dengan kata lain, mengajar merupakan tugas utama dan terpenting di institusi-institusi perguruan tinggi semacam ini. Para profesor engineering di institusi-institusi ini memang melakukan berbagai riset yang kemudian dipublikasikan di dalam jurnal-jurnal ilmiah sebagaimana layaknya yang dilakukan semua pakar di bidang ilmiah manapun, karena mereka harus tetap berada di garis terdepan dalam menguasai bidangnya. Namun, para profesor itu menyadari bahwa proyek-proyek riset tersebut harus dilakukan sejalan dengan tanggung jawab mereka di dalam kelas. Jelasnya, para profesor engineering di institusi-institusi perguruan tinggi akademis murni umumnya diberikan beban mengajar penuh di dalam kelas, yaitu selama 9 hingga 12 jam setiap semester, dan setelah di kurangi dengn waktu memberi nilai tugas-tugas dan hasil ujian, serta membimbing para mahasiswa, barulah ia dapat menggunakan waktu yang tersisa untuk melakukan riset.
Selain institusi pendidikan teknik berorientasi pengajaran (akademis murn) terdapat pula institusi-institusi pendidikan teknik berorientasi riset, di mana kegiatan riset mendapat tempat yang sama tingginya atau bahkan tidak jarang lebih superior dibandingkan dengan mengajar di kelas. Para profesor teknik di institusi-institusi perguruan tinggi semacam ini memiliki komitmen pada pengajaran yang tidak kalah dengan koleganya di kampus-kampus berorientasi akademis murni, namun mereka berkeyakinan bahwa riset-riset tertentu memiliki tingkat kepentingan yang sangat tinggi, sehingga pembebasan dari sebagian tanggung jawab mengajar seringkali dibutuhkan.
Sebagian besar profesor teknik menjalani karier di institusi-institusi perguruan tinggi berorientasi riset adalah orang-orang yang agresif dan penuh bakat, mereka secara emosional telah terbiasa dengan keadaan-keadaan di mana mereka tidak memiliki kepasatian apakah riset mereka akan didanai dan dari mana dana tersebut akan datang. Pekerjaan seperti ini bukan untuk sembarang orang. Namun, bagi mereka yang merasa mampu menghadapi kondisi yang penuh ketidakpastian ini, kehidupan karier rangkap sebagai ilmuwan pengajar dan peneliti dapat memberikan kepuasan yang sangat besar, kepuasan yang hampir tidak dapat dijumpai di pilihan karier lain manapun. Kebebasan dan otonomi dalam melakukan kegiatan pengajaran dan penelitian merupakan salah satu “imbalan tradisional” yang dapat diperoleh dari kehidupan akademis di perguruan tinggi.
6. Pekerjaan-Pekerjaan di Luar Bidang Engineering
Seorang lulusan baru yang menyandang gelar sarjana teknik dengan sangat leluasa dapat berpindah dari disiplin keilmuan awalnya bidang engineering, ke bidang-bidang lain semisal hukum, bisnis dan kedokteran. Kemungkinan ini, meski nampak kurang konvensional, tidak boleh diabaikan begitu saja oleh para insinyur lulusan baru yang sedang mempertimbangkan pilihan karier pasca kelulusannya. Seorang pengacara insinyur yang menangani klien berupa sebuah asosiasi petani yang hendak mengajukan tuntutan hukum kepada sebuah pabrik yang berada di hulu sungai, karena dianggap meningkatkan kadar garam (salinitas) di dalam air sungai yang menjadi sumber irigasi tersebut, akan mengetahui pertanyaan-pertanyaan apa yang paling tepat diajukan, akan mampu menemukan kelemahan-kelemahan di dalam argumen pembelaan lawan, dan dapat berhadapan dengan para saksi ahli dengan pengetahuan dan kompetensi yang memadai.
Demikian pula, seorang eksekutif bisni yang memiliki latar belakang pedidikan S-1 di bidang teknik akan mampu menangani aspek-aspek teknologi di dalam semua kegiatan bisnis dimulai dari desain, pengujian, produksi dan pemasaran produk secara jauh lebih baik dan lebih meyakinkan dari pada para koleganya yang datang dari latar belakang akutansi atu humas. Yang terakhir, seorang dokter yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai mesin-mesin buatan manusia akan dimudahkan di dalam studinya mempelajari mesin paling kompleks di bumi ini; tubuh manusia. Ia juga akan mampu mebayangkan secara visual cara kerja berbagai perangkat biomedis, semisal pompa-pompa, katup-katup dan sistem-sistem mekanik lainnya, yang biasanya sulit dipahami oleh para dokter yang menempuh pendidikan kedokteran tradisional.
Demikian kenyataannya, efek dari studi kesarjanaan di bidang engineering yang sangat sitematis dan menuntut ketekunan memungkinkan para lulusannya, yaitu para insinyur, memahami bidang-bidang lain di luar bidangnya secara relatif mudah. Sehingga, hampir tidak ada batasan bagi seorang penyandang gelar kesarjanaan teknik unttuk beralih profesi ke bidang pekerjaan lain manapun.
7. Perubahan Karier di Sepanjang Perjalanan Hidup
Dilihat dari suatu sudut pandang, pembahasan di atas mengenai ke enam pilihan kehidupan karier bagi para insinyur pasca kelulusannya terkesan dibuat-buat dan agak menyesatkan, karena disiratkan di dalamnya bahwa seorang insinyur harus memilih satu jalan hidup yang statis saja selama masa hidupnya. Seperti kita ketahui, kehidupan yang sebenarnya tidak pernah berjalan demikian. Hidup manusia cukup panjang, dan perkembangan individu tidak dapat diprediksikan semudah dan sesederhana itu.
Demikian kenyataannya, efek dari studi kesarjanaan di bidang engineering yang sangat sitematis dan menuntut ketekunan memungkinkan para lulusannya, yaitu para insinyur, memahami bidang-bidang lain di luar bidangnya secara relatif mudah. Sehingga, hampir tidak ada batasan bagi seorang penyandang gelar kesarjanaan teknik unttuk beralih profesi ke bidang pekerjaan lain manapun.
7. Perubahan Karier di Sepanjang Perjalanan Hidup
Dilihat dari suatu sudut pandang, pembahasan di atas mengenai ke enam pilihan kehidupan karier bagi para insinyur pasca kelulusannya terkesan dibuat-buat dan agak menyesatkan, karena disiratkan di dalamnya bahwa seorang insinyur harus memilih satu jalan hidup yang statis saja selama masa hidupnya. Seperti kita ketahui, kehidupan yang sebenarnya tidak pernah berjalan demikian. Hidup manusia cukup panjang, dan perkembangan individu tidak dapat diprediksikan semudah dan sesederhana itu.
Bukan hal yang aneh bila kita menjumpai seorang insinyur yang dalam tujuh atau delapan tahun pertama masa kariernya menghabiskan waktu menjadi pekerja lab yang berkutat dengan riset dan pengembangan untuk sebuah perusahaan besar. Berbekal pengalaman riset ini, dan juga modal finansial hasil tabungannya selama bekerja, ia meninggalkan keriernya di perusahaan tersebut dan memulai usahanya sendiri. Sang insinyur menghabiskan lima hingga enam tahun berikutnya menjadi wirausahawan independen, menjalankan sebuah perusahaan konsultan teknik bersama dua orang kolega lainnya di sebuh kota kecil.
Reputasi sang insinyur sebagai seorang konsultan kian terdengar seiring berjalannya waktu, dan tidak jarang ia harus ke luar negeri untuk bekerja melayani pemerintah-pemerintah maupun perusahaan-perusahaan asing. Ia mengetahui kemudian bahwa ternyata ia menyukai perjalanan-perjalanan jauh, dan dengan minatnya yang cukup besar pada berbagai kebudayaan asing, ia akhirnya menerima posisi yang ditawarkan oleh salah satu pemerintah negara Dunia Ketiga untuk menjadi penasihat teknologi nasional. Hal ini pada gilirannya membuka kontak-kontak diplomatik antar negara, yang sebelumnya memang belum ada.
Karena kejadian ini, satu dekade kemudian sang insinyur mendapat tawaran tempat di Departemen Pertahanan untuk bekerja sebagai penasihat militer di bidang ekonomi dan budaya. Di penghujung kariernya, sang insinyur kembali ke kehidupan korporat perusahaan besar, namun kali ini ia berada di puncak, ia menuduki salah satu kursi dewan direksi di perusahaan tempatnya pertama kali bekerja saat baru saja lulus dari kuliah bertahun-tahun silam. Ia pensiun dari kehidupan kariernya yang panjang dengan penuh kehormatan dan banyak penghargaan untuk selanjutnya kembali membuka perusahaan konsultan engineering, namun kali ini sendirian saja, untuk sekedar tetap mengikuti hari-hari emas kemajuan teknologi. Pesan moral dari cerita yang luar biasa ini adalah bahwa tidak seorang pun dapat meramalkan arah hidupnya, dan hidup memang jauh lebih menarik dengan tidak mengetahui apa yang ada di depan sana.
Comments
Post a Comment