Pengertian Dan Cara Kerja OSI Layer Skip to main content

Big Ad

Featured Post

Insurance Deductible Options

Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in

Pengertian Dan Cara Kerja OSI Layer

Pengertian Dan Cara Kerja OSI Layer

Pengertian OSI Layer

OSI layer ialah sebuah model konseptual yang dirancang oleh International Organization for Standardization (ISO) untuk menstandarisasi beragam sistem komunikasi untuk saling berkomunikasi dengan menggunakan protokol standar.

OSI ialah akronim dari Open System Interconnection, jika dipahami dengan bahasa yang lebih sederhana OSI layer ialah sebuah standar yang dibuat untuk memungkinkan berbagai komputer agar bisa saling berkomunikasi satu sama lain.

Perlu diketahui, dalam jaringan setiap komputer mempunyai cara berkomunikasi yang berbeda-beda.

Misalnya merek komputer X memiliki cara berkomunikasi yang berbeda dengan Y, sehingga komputer X hanya bisa berkomunikasi dengan merek yang sama.

Sehingga pertukaran informasi tidak bisa dilakukan jika hal itu terjadi, sangat diperlukan standarisasi untuk bisa menyatukan semua sistem jaringan ini, maka muncullah OSI ini.

Apabila masih belum paham, OSI ini singkatnya yakni seperti bahasa universal yang dipakai berkomunikasi antarkomputer dengan memakai Transmission Control Protocol (TCP), sehingga semua jenis komputer bisa saling berkomunikasi meski dengan sistem yang berbeda-beda.

Apakah OSI Layer Penting?

Sebenarnya internet modern tidak semuanya menggunakan model OSI, karena lebih memilih protokol internet yang relatif lebih sederhana.

Tetapi OSI masih sangat dibutuhkan guna mendeteksi masalah jaringan yang kerap terjadi.

Terdapat 7 Layer OSI yang masing-masing dari layer tersebut saling bekerja berurutan.

Ketika seseorang tidak dapat mengakses internet pada komputernya, atau sebuah website yang down karena banyak user yang mengakses, OSI muncul untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Jika masalah tersebut bisa ditemukan pada salah satu model layer OSI, maka bisa menghindari pekerjaan yang membuang-buang waktu.

Dapat dikatakan, OSI ini memang sangat penting karena bisa membantu proses pencarian masalah dengan mudah.

7 OSI Layer

Terdapat tujuh model OSI Layer yang mempunyai kinerja secara berurutan mulai dari layer yang paling atas hingga layer yang paling bawah.

1. Application Layer

Ini adalah satu-satunya layer yang berinteraksi langsung dengan user dan juga menyediakan protokol yang memungkinkan software atau aplikasi mengirim dan juga menerima informasi kepada user.

Beberapa contoh protokol application layer ialah Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Post Office Protocol (POP), dan Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), serta Domain Name System (DNS).

2. Presentation Layer

Layer kedua ini bertugas menyiapkan data untuk application layer, dan juga memerintahkan bagaimana dua perangkat harus mengenkripsi, dan mengompres, serta membandingkan data.

Sehingga data yang dikirimkan bisa diterima dengan benar nantinya dan dapat ‘dikonsumsi’ oleh user.

Presentation layer mengambil data yang dikirimkan dari application layer dan juga menyiapkannya untuk transmisi melalui session layer.

Pada layer ini, terdapat protokol dengan nama Multipurpose Internet Mail Extensions (MIME), dan Secure Socket Layer (SSL), serta Transport Layer Security (TLS).

3. Session Layer

Session layer atau layer ketiga ini membuat saluran komunikasi antarperangkat yang disebut dengan sessions.

Kemudian bertanggung jawab untuk membuka session dan juga memastikannya tetap terbuka disaat data sedang ditransfer.

Selanjutnya session layer lah yang juga menutup session jika komunikasi telah berakhir.

Tak hanya itu, session layer juga mengatur checkpoint selama berjalannya proses transfer, jika session terganggu, perangkat bisa melanjutkan transfer data dari checkpoint terakhir.

4. Transport Layer

Transport layer bertugas untuk mengambil data dari session layer dan juga membaginya ke bagian-bagian paket data yang lebih kecil.

Kemudian data yang telah sampai ke tujuan akan digabung kembali.

Layer keempat ini juga mengontrol aliran pengiriman data dengan cara menyesuaikan kecepatan koneksi perangkat penerima, dan juga memeriksa apakah data yang diterima salah atau tidak, jika salah data akan diminta kembali.

5. Network Layer

Layer kelima ini mempunyai dua fungsi utama yakni menemukan jalur terbaik pada jaringan (routing) untuk proses pertukaran data.

Kemudian fungsi yang kedua ialah membagi data menjadi beberapa paket, dan juga kemudian mengembalikannya ketika data telah berhasil diterima.

6. Data Link Layer

Lapisan keenam ini mempunyai tugas untuk membuat dan juga mengakhiri sebuah koneksi antara dua node yang terhubung secara fisik.

Data link layer ini juga berfungsi untuk memecah data dari network layer menjadi bagian-bagian kecil atau disebut dengan frame kemudian mengirimkannya ke tujuan, mirip seperti network layer.

Layer ini juga mengontrol aliran data dan juga memeriksa kesalahan yang terjadi.

7. Physical Layer

Physical adalah lapisan ketuju sekaligus yang paling dasar, mempunyai tugas untuk mentransmisikan data menjadi bit stream.

Layer ini juga mempunyai perlengkapan fisik untuk transfer data, misalnya seperti kabel.

Physical layer mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) berinteraksi dengan secara langsung.

Cara Kerja OSI Layer

Setelah mengetahui tujuh model OSI layer, kini mempelajari cara kerja OSI layer.

Yang apabila dianalogikan, cara kerja OSI layer ini seperti proses halnya pengiriman paket, dimana harus melewati beberapa tahapan pengiriman agar bisa sampai ke tujuan.

Berikut ini cara kerja OSI layer:

Application layer akan mentransfer data yang dikirim oleh user untuk sebuah perangkat penerima. Kemudian pada saat sampai di presentation layer, maka akan terjadi konversi format jaringan yang datangnya dari email.

Lalu session layer yang memiliki tugas untuk menjembatani transmisi data ke seluruh pengiriman hingga selesai.

Kemudian ketika telah sampai di transport layer, data akan dipecah menjadi beberapa bagian kemudian disatukan kembali sesudah sampai ke tujuannya.

Proses selanjutnya network layer akan mencarikan rute jaringan yang terbaik agar data dapat tersampaikan dengan benar.

Nah, proses berlanjut pada saat telah di data link layer, yakni akan membagi data menjadi berbentuk frame.

Selanjutnya akan menuju ke physical layer, data akan dikirimkan dengan melalui perantara jaringan ke penerima.

Untuk langkah yang terakhir, yakni alur pengiriman data akan berganti dari physical layer menuju ke application layer.

Comments

Populer

Pengertian Turbin Angin, Jenis Dan Teknik Perawatannya

Pengertian Turbin Angin Turbin angin adalah mesin yang mengubah energi kinetik angin menjadi energi listrik. Turbin angin terdiri dari baling-baling atau bilah-bilah kipas yang dipasang pada poros horizontal atau vertikal yang terhubung ke generator listrik. Ketika angin meniup bilah-bilah kipas, poros berputar dan menghasilkan energi listrik. Turbin angin dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dalam skala kecil hingga besar, dan dapat dipasang di darat atau di laut. Turbin angin yang dipasang di darat biasanya lebih kecil dan lebih murah, sementara turbin angin laut lebih besar dan lebih mahal. Beberapa keuntungan dari turbin angin adalah: Ramah lingkungan: Turbin angin tidak menghasilkan emisi atau limbah yang merusak lingkungan, sehingga mereka dianggap sebagai sumber energi yang bersih. Energi terbarukan: Angin adalah sumber energi terbarukan yang tak terbatas, sehingga turbin angin dapat menghasilkan listrik dengan cara yang berkelanjutan. Ketersediaan luas: Angin ada di mana-

Cara Kerja Kincir Angin: Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan kekurangannya

Pengertian Kincir Angin Kincir angin adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik. Sehingga kincir angin dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia daerah yang sudah menerapkan pembangkit listrik tenaga angin ialah Nusa Tengara Timur dan Yogyakarta. Cara Kerja Kincir Angin Cara kerja kincir angin ialah dengan memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor hingga bisa diubah menjadi energi listrik. Maka dari itu, alat ini biasanya digunakan di daerah pulau-pulau kecil yang memiliki tiupan angin stabil dan kencang. Pada kincir angin terdapat beberapa bagian yang menjadi komponennya seperti generator dan baling-baling. Kedua komponen tersebut membantu kerja kincir angin agar bisa menghasilkan energi listrik. Di bawah ini rangkain kerja dari kincir angin, antara lain: Kerja kincir angin diawali dengan adanya sumber energi angin yang mengakibatkan turbin atau kincir angin berputar Kemudian putaran dari turbin

Trading Techniques Unveiled

Trading Techniques Unveiled Brief Overview Of The Types Of Trading Techniques There are a number of different trading techniques that investors can use to make informed investment decisions. Technical analysis is a common approach that involves analyzing past market data, such as price and volume, to identify patterns and trends that can be used to predict future price movements. Another popular technique is fundamental analysis, which involves looking at various financial and economic indicators to evaluate the intrinsic value of a security. Swing trading is a technique that involves holding positions for a few days or weeks, while day trading involves buying and selling securities within the same trading day. Position trading, on the other hand, involves holding positions for a longer period of time, ranging from weeks to several months. There are also a number of specialized trading techniques, such as high-frequency trading, which reli