Cara Kerja Sensor Cahaya Dan Jenisnya Skip to main content

Big Ad

Featured Post

Insurance Deductible Options

Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in

Cara Kerja Sensor Cahaya Dan Jenisnya

Cara Kerja Sensor Cahaya Dan Jenisnya
Sensor cahaya ialah sebuah komponen atau perangkat elektronika yang mampu mengubah energi cahaya atau foton menjadi energi atau sinyal listrik. Rentang spektrum frekuensi cahaya yang bisa diterima oleh sensor cahaya mulai dari sinar infra merah hingga sinar ultra violet.

Sensor cahaya bisa mengeluarkan energi listrik dengan besaran tertantu sesuai dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Komonen ini sering juga disebut dengan photosensor.

Cara Kerja Sensor Cahaya

Cara kerja sensor cahaya di dasarkan dari efek fotolistrik internal. Dimana disaat cahaya atau foton ditembakkan ke permukaan logam, maka akan menyebabkan elektron bebas pada logam tersebut bergerak keluar sehingga menciptakan aliran elektron. Aliran elektron ini yang disebut dengan arus listrik.

Besarnya aliran elektron akan tergantung dengan intensitas energi cahaya yang ditembakkan. Selain itu, pergerakan elektron hanya bisa terjadi setelah cahaya mencapai ambang batas tertentu. Dengan kata lain, elektron akan bergerak apabila mendapatkan energi minimum dari cahaya untuk melepaskan diri dari ikatan pada molekul partikel logam.

Jenis Sensor Cahaya

Sensor cahaya terdiri dari beberapa jenis. Komponen ini bisa menghasilkan arus listrik karena terdapat cahaya atau pancaran foton yang mengenai permukaan peka cahaya pada komponen ini.

Berikut ini beberapa jenis sensor cahaya yang sering dipakai untuk berbagai proyek elektronika, antara lain:

1. Photovoltaik Cell

Cara kerja jenis sensor cahaya Photovoltaik Cell ini mengikuti prinsip efek fotovoltaik untuk mengubah energi cahaya secara langsung menjadi energi listrik. Sel-sel ini menghasilkan gaya gerak listrik yang sebanding dengan energi radiasi yang telah diterima.
Cara Kerja Sensor Cahaya Dan Jenisnya
Sel silikon sambungan tunggal yang paling populer menghasilkan tegangan rangkaian terbuka maksimum sekitar 0,5 sampai 0,6 Volt. Sel surya memakai selenium sebagai bahan fotovoltaik. Selain menghasilkan dan juga menyimpan energi listrik, sel fotovoltaik juga berfungsi sebagai fotodetektor.

2. Photodioda

Sensor cahaya photodioda ialah dioda yang mengubah energi cahaya menjadi aliran elektron atau arus listrik. Struktur susunan dari dioda jenis ini sama seperti jenis dioda biasa yang mempunyai PN junction. Perbedaannya dengan dioda biasa ialah, komponen ini mempunyai casing body yang transparant. Hal ini dimaksudkan untuk memfokuskan cahaya supaya bisa mengenai persimpangan PN.
Cara Kerja Sensor Cahaya Dan Jenisnya
Jenis dioda ini lebih sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang yang lebih panjang, yakni cahaya yang termasuk dalam spektrum merah dan juga infra merah dibandingkan degan cahaya spektrum tampak atau ultraviolet.

Silikon dan germanium ialah bahan yang paling umum dipakai untuk membuat photodioda. Komponen ini lebih banyak dipakai pada peralatan kedokteran karena mempunyai karakteristik yang peka terhadap cahaya inra merah.

3. Photoresistor

Photoresistor atau Light emitting Resitor atau LDR. LDR ialah komponen peka cahaya yang nilai hambatannya selalu berubah berdasarkan jumlah energi cahaya yang diterimanya. Semakin rendah intensitas cahaya, maka akan semakin tinggi hambatannya.

Hal ini terjadi karena pada saat LDR menerima cahaya dengan intensitas yang besar, maka semakin banyak aliran elektron yang terjadi di dalamnya. Sehingga dapat dikatakan hambatan LDR semakin rendah. Demikian juga sebaliknya, semakin sedikit intensitas cahaya yang diterima, maka aliran elektron yang terjadi juga aka semakin kecil.
Cara Kerja Sensor Cahaya Dan Jenisnya
Photoresistor biasanya terbuat dari bahan semikonduktor sel kadmium sulfida. Bahan ini dikenal mempunyai resistan yang tinggi dan juga peka terhadap cahaya. Contoh bahan semikonduktor lain yang dipakai untuk membuat photoresistor ialah: Indium Antimonide, dan Selenida serta Sulfida.

Salah satu kekurangan dari jenis sensor cahaya ialah waktu respon yang lambat ketika terkena paparan sinar.

4. Phototransistor

Cara kerja phototransistor mirip dengan jenis photodioda yang diperkuat. Pada jenis sensor ini terdiri dari PN junction kolektor-basis dengan bias balik disaat terkena cahaya atau radiasi.

Karena terdapat proses penguatan. Sensitivitas dari phototransistor jauh lebih peka dibandingkan dengan photodioda, yakni sekitar 100 hingga 500 kali.
Cara Kerja Sensor Cahaya Dan Jenisnya
Sebenarnya, sensor cahaya phototransistor seperti sebuah transistor tipe NPN akan tetapi dihilangkan kaki basisnya. Cahaya yang menyentuh permukaan sensor akan difokuskan dengan menggunakan lensa transparant yang telah menyatu dengan body.

Sensor phototransistor banyak dipakai pada berbagai perangkat smartphone untuk mendeteksi intensitas cahaya disekitarnya.

Fungsi Sensor Cahaya

Sensor cahaya banyak dipakai untuk berbagai perangkat dan proyek elektronika, mulai dari sirkuit elektronika sederhana seperti saklar sensor cahaya hingga sebagai perangkat elektronika yang rumit. Berikut ini beberapa contoh fungsi sensor cahaya:
  • Sistem keamanan.
  • Sistem deteksi cahaya pada lahan pertanian.
  • Sirkuit saklar otomatis.
  • Untuk instrument sel surya.
  • Modul sensor pada smartphone atau tablet.
  • Perangkat lampu otomatis mobil atau jalanan.

Comments

Populer

Pengertian Turbin Angin, Jenis Dan Teknik Perawatannya

Pengertian Turbin Angin Turbin angin adalah mesin yang mengubah energi kinetik angin menjadi energi listrik. Turbin angin terdiri dari baling-baling atau bilah-bilah kipas yang dipasang pada poros horizontal atau vertikal yang terhubung ke generator listrik. Ketika angin meniup bilah-bilah kipas, poros berputar dan menghasilkan energi listrik. Turbin angin dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dalam skala kecil hingga besar, dan dapat dipasang di darat atau di laut. Turbin angin yang dipasang di darat biasanya lebih kecil dan lebih murah, sementara turbin angin laut lebih besar dan lebih mahal. Beberapa keuntungan dari turbin angin adalah: Ramah lingkungan: Turbin angin tidak menghasilkan emisi atau limbah yang merusak lingkungan, sehingga mereka dianggap sebagai sumber energi yang bersih. Energi terbarukan: Angin adalah sumber energi terbarukan yang tak terbatas, sehingga turbin angin dapat menghasilkan listrik dengan cara yang berkelanjutan. Ketersediaan luas: Angin ada di mana-

Cara Kerja Kincir Angin: Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan kekurangannya

Pengertian Kincir Angin Kincir angin adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik. Sehingga kincir angin dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia daerah yang sudah menerapkan pembangkit listrik tenaga angin ialah Nusa Tengara Timur dan Yogyakarta. Cara Kerja Kincir Angin Cara kerja kincir angin ialah dengan memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor hingga bisa diubah menjadi energi listrik. Maka dari itu, alat ini biasanya digunakan di daerah pulau-pulau kecil yang memiliki tiupan angin stabil dan kencang. Pada kincir angin terdapat beberapa bagian yang menjadi komponennya seperti generator dan baling-baling. Kedua komponen tersebut membantu kerja kincir angin agar bisa menghasilkan energi listrik. Di bawah ini rangkain kerja dari kincir angin, antara lain: Kerja kincir angin diawali dengan adanya sumber energi angin yang mengakibatkan turbin atau kincir angin berputar Kemudian putaran dari turbin

Trading Techniques Unveiled

Trading Techniques Unveiled Brief Overview Of The Types Of Trading Techniques There are a number of different trading techniques that investors can use to make informed investment decisions. Technical analysis is a common approach that involves analyzing past market data, such as price and volume, to identify patterns and trends that can be used to predict future price movements. Another popular technique is fundamental analysis, which involves looking at various financial and economic indicators to evaluate the intrinsic value of a security. Swing trading is a technique that involves holding positions for a few days or weeks, while day trading involves buying and selling securities within the same trading day. Position trading, on the other hand, involves holding positions for a longer period of time, ranging from weeks to several months. There are also a number of specialized trading techniques, such as high-frequency trading, which reli