Teknologi Wireless Charging Mobil Listrik (WEVCS) Skip to main content

Big Ad

Featured Post

Insurance Deductible Options

Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in

Teknologi Wireless Charging Mobil Listrik (WEVCS)

Teknologi Wireless Charging Mobil Listrik (WEVCS)

Definisi Teknologi Wireless Charging

Wireless yang artinya tanpa kabel. Teknologi wireless charging atau pengisian nirkabel ialah pengisian mobil listrik tanpa melibatkan kabel yang berhubungan langsung dengan sistem kendaraan. Wireless charging atau pengisian tanpa kabel dilakukan dengan tanpa adanya connector. Lokasi wireless charging disebut juga dengan wireless electric vehicle charging station (WEVCS).

Teknologi wireless charging untuk mobil listrik menjadi satu pengembangan terkini bagi pengisian baterai. Prinsip dasar pengisi daya atau wireless charger mobil listrik sama dengan prinsip kerja dari transformator. Salah satu keuntungan wireless atau pengisian daya tanpa kabel yakni pengisian mobil listrik menjadi lebih aman serta nyaman bagi pemakai.

Cara Kerja EWCS

Bila transformator mempunyai sisi primer dan juga sisi skunder, maka pengisian daya tanpa kabel WECVS terdapat pada sisi pemancar (transmitter) serta sisi penerima (receiver). Bila transformer mempunyai belitan (koil) primer serta belitan skunder, wireless charging mobil listrik pun terdiri dari belitan pemancar dan terdiri dari belitan penerima.

Hanya saja, wireless charging mobil listrik mengubah parameter arus yang bolak-balik (AC) dari frekuensi rendah 50Hz menjadi frekuensi yang tinggi, di mana hal itu tidak terjadi pada transformator. Daya AC yang berfrekuensi tinggi dipasok ke koil pemancar, lalu terbentuk medan magnet yang bolak-balik. Medan magnet ini kemudian menginduksi belitan penerima sehingga tegangan pun muncul di belitan penerima. Tegangan ini digunakan untuk mengisi daya baterai kendaraan.

Hal terpenting pada wireless charging atau pengisian daya tanpa kabel agar tetap efisien ialah dengan menjaga frekuensi resonansi antara pemancar dengan penerima. Agar frekuensi resonansi bisa dipertahankan, jaringan kompensasi ditambahkan pada kedua sisi.

Berdasarkan aplikasinya teknologi wireless charging untuk mobil listrik dibedakan menjadi dua kategori yakni:
  • Pengisian Nirkabel Statis
  • Pengisian Nirkabel Dinamis

1. Pengisian Nirkabel Statis (SWCS)

Wireless charging ini disebut juga dengan static wireless charging station (SWCS). Seperti namanya, baterai mobil diisi ketika sedang diam (berhenti). Kita dapat memarkir kendaraan di tempat parkir atau di garasi yang digabungkan dengan wireless charging station (WCS). Transmitter terpasang di bawah tanah sementara receiver terpasang di bawah kendaraan. Pengisian dilakukan dengan mensejajarkan transmitter dengan receiver lalu didiamkan agar proses dari pengisian atau charging berlangsung. Durasi dari pengisian wireless charing tergantung pada:
  • Besar daya supply AC
  • Jarak antara pemancar & penerima
  • Ukuran bantalannya.
Wireless charging mobil listrik SWCS ini paling efisien dibangun di area di mana mobil diparkir untuk interval waktu tertentu.

2. Sistem Pengisian Nirkabel Dinamis (DWCS)

Wireless charging ini disebut juga dengan dynamic wireless charging station (DWCS). Seperti namanya, wireless charging ataupun pengisian daya tanpa kabel bisa dilakukan ketika mobil sedang berjalan. Daya ditransfer melalui udara dari pemancar diam ke belitan penerima pada kendaraan yang sedang bergerak. Teknologi pengisian nirkabel memungkinkan jarak tempuh mobil yang lebih jauh. Sebab, baterai diisi terus-menerus selama dalam perjalanan. Hal tersebut mengurangi kebutuhan kapasitas baterai mobil yang besar sehingga bisa mereduksi berat mobil. Pengurangan juga beban akan memperjauh jarak tempuh.

Jenis-jenis Wireless Charging Mobil Listrik

Berdasarkan dari operasinya, teknologi wireless charging untuk mobil listrik (WEVCS) diklasifikasikan menjadi empat jenis, diantaranya:

1. Wireless Charging Kapasitif (CWCS)

Pengisian nirkabel atau wireless charging mobil listrik jenis CWCS ini dilakukan dengan menggunakan arus perpindahan karena adanya variasi dari medan listrik. Biasanya magnet atau gulungan sebagai pemancar dan juga sebagai penerima, namun kapasitor kopling digunakan di sini untuk transmisi daya nirkabel. Tegangan AC pertama kali dipasok ke sirkuit koreksi faktor daya yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, dan juga mempertahankan tingkat tegangan serta mengurangi rugi-rugi transmisi. Kemudian dipasok ke jembatan-H untuk dilakukan pembangkitan tegangan AC frekuensi tinggi. AC frekuensi tinggi ini diterapkan pada pelat transmisi menyebabkan pengembangan medan listrik berosilasi lalu menyebabkan arus perpindahan pada pelat penerima dengan melalui induksi elektro statis.

Tegangan AC sisi penerima dikonversi ke DC lalu kemudian mengisi baterai melalui BMS oleh rangkaian penyearah serta filter. Frekuensi, tegangan, dan ukuran kapasitor kopling serta celah udara antara transmitter dengan receiver mempengaruhi jumlah transferan energi. Frekuensi operasinya yakni antara 100 hingga 600 KHz.

2. Wireless Charging Induktif Resonan (RIWC)

Wireless charging mobil listrik ini pada dasarnya ialah resonator dengan faktor kualitas tinggi mentransmisikan energi pada tingkat yang jauh lebih tinggi. Karena beroperasi pada resonansi, bahkan dengan medan magnet yang kondisinya lebih lemah, kita bisa mengirimkan jumlah energi sebesar kapasitas transfer seperti di IWC. 

Daya bisa ditransfer jarak jauh tanpa kabel. Pemindahan daya maksimal melalui udara terjadi ketika belitan transmitter serta receiver diatur sedemikian rupa sehingga frekuensi kedua koil resonansi harus sesuai (matching). Jadi agar menghasilkan frekuensi resonansi yang baik, jaringan kompensasi tambahan kombinasi seri-paralel akan ditambahkan ke koil transmitter serta receiver. Jaringan kompensasi tambahan pada wireless charger mobil listrk ini harus menyesuaikan dengan peningkatan frekuensi resonansi juga mengurangi rugi-rugi tambahan. Frekuensi operasi RIWC yakni berkisar antara 10 hingga 150 KHz.

3. Wireless Charging Permanen Magnet Gear (PMWC)

Pada teknologi wireless charging yang digunakan pada mobil listrik ini, masing-masing transmitter juga receiver terdiri dari belitan angker dan juga magnet permanen tersinkronisasi di dalam belitan. Prinsip operasi sisi transmitter mirip dengan operasi motor. Ketika kita menerapkan arus AC ke transmitter, hal tersebut akan menyebabkan torsi mekanis pada magnet transmitter menyebabkan putarannya. Karena adanya perubahan interaksi magnetik pemancar, medan PM menyebabkan torsi pada penerima PM yang memberikan rotasi secara sinkron dengan magnet pemancar.

Sekarang perubahan pada medan magnet permanen penerima menyebabkan produksi arus AC dalam belitan yakni, penerima akan bertindak sebagai generator sebagai input daya mekanis ke PM penerima yang dikonversi menjadi output listrik pada belitan penerima. Kopling magnet permanen yang berputar disebut dengan magnetic gear. Daya AC yang dihasilkan pada sisi penerima diumpankan ke baterai setelah diperbaiki dan juga disaring melalui konverter daya.

4. Wireless Charging Induktif (IWC)

Prinsip dasar dari pengisian nirkabel atau wireless charging mobil listrik ini ialah hukum induksi Faraday. Di sini, transmisi nirkabel bisa dicapai apabila saling menginduksi medan magnet antara koil transmitter dengan receiver. Ketika pasokan AC utama diterapkan pada koil pemancar, ia menciptakan medan magnet AC yang melewati koil transmitter dan juga medan magnet ini memindahkan elektron dalam belitan receiver menyebabkan output daya AC. Output AC ini diperbaiki dan juga difilter lalu mengisi sistem penyimpanan energi mobil. 

Jumlah transfer pada wireless charger mobil listrik tersebut tergantung dengan frekuensi, induktansi bersama serta jarak antara transmitter dan juga koil receiver. Frekuensi operasi wireless charging mobil listrik IWC yakni berkisar antara 19 hingga 50 KHz.

Comments

Populer

Pengertian Turbin Angin, Jenis Dan Teknik Perawatannya

Pengertian Turbin Angin Turbin angin adalah mesin yang mengubah energi kinetik angin menjadi energi listrik. Turbin angin terdiri dari baling-baling atau bilah-bilah kipas yang dipasang pada poros horizontal atau vertikal yang terhubung ke generator listrik. Ketika angin meniup bilah-bilah kipas, poros berputar dan menghasilkan energi listrik. Turbin angin dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dalam skala kecil hingga besar, dan dapat dipasang di darat atau di laut. Turbin angin yang dipasang di darat biasanya lebih kecil dan lebih murah, sementara turbin angin laut lebih besar dan lebih mahal. Beberapa keuntungan dari turbin angin adalah: Ramah lingkungan: Turbin angin tidak menghasilkan emisi atau limbah yang merusak lingkungan, sehingga mereka dianggap sebagai sumber energi yang bersih. Energi terbarukan: Angin adalah sumber energi terbarukan yang tak terbatas, sehingga turbin angin dapat menghasilkan listrik dengan cara yang berkelanjutan. Ketersediaan luas: Angin ada di mana-

Cara Kerja Kincir Angin: Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan kekurangannya

Pengertian Kincir Angin Kincir angin adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik. Sehingga kincir angin dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia daerah yang sudah menerapkan pembangkit listrik tenaga angin ialah Nusa Tengara Timur dan Yogyakarta. Cara Kerja Kincir Angin Cara kerja kincir angin ialah dengan memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor hingga bisa diubah menjadi energi listrik. Maka dari itu, alat ini biasanya digunakan di daerah pulau-pulau kecil yang memiliki tiupan angin stabil dan kencang. Pada kincir angin terdapat beberapa bagian yang menjadi komponennya seperti generator dan baling-baling. Kedua komponen tersebut membantu kerja kincir angin agar bisa menghasilkan energi listrik. Di bawah ini rangkain kerja dari kincir angin, antara lain: Kerja kincir angin diawali dengan adanya sumber energi angin yang mengakibatkan turbin atau kincir angin berputar Kemudian putaran dari turbin

Trading Techniques Unveiled

Trading Techniques Unveiled Brief Overview Of The Types Of Trading Techniques There are a number of different trading techniques that investors can use to make informed investment decisions. Technical analysis is a common approach that involves analyzing past market data, such as price and volume, to identify patterns and trends that can be used to predict future price movements. Another popular technique is fundamental analysis, which involves looking at various financial and economic indicators to evaluate the intrinsic value of a security. Swing trading is a technique that involves holding positions for a few days or weeks, while day trading involves buying and selling securities within the same trading day. Position trading, on the other hand, involves holding positions for a longer period of time, ranging from weeks to several months. There are also a number of specialized trading techniques, such as high-frequency trading, which reli