Pengertian Kalimat Efektif dalam Penulisan, Lengkap dengan Syarat, Fungsi dan Contohnya Skip to main content

Big Ad

Featured Post

Insurance Deductible Options

Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in

Pengertian Kalimat Efektif dalam Penulisan, Lengkap dengan Syarat, Fungsi dan Contohnya


Pengertian Kalimat Efektif dalam Penulisan, Lengkap dengan Syarat, Fungsi dan Contohnya

A. Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif

Dalam proses penulisan karya ilmiah ada dua jenis kalimat yang mendapat perhatian penulis, yaitu masalah kalimat dan masalah kalimat efektif. Pernyataan sebuah kalimat bukanlah sebatas rangkaian kata dalam frasa dan klausa. Rangkaian kata dalamkalimat itu ditata dalam struktur gramatikal yang benar unsur-unsurnya dalam membentuk makna yang akan disampaikan secara logis. Kalimat-kalimat dalam penulisan ilmiah harus lebih cermat lagi menata kalimat yang benar dan efektif karena kalimat-kalimat yang tertata itu berada dalam laras bahasa ilmiah.

Kalimat dalam tataran sintaksis adalah satuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik sebagai pembatas. Sifat predikatif dalam kalimat berstruktur yang dibentuk oleh unsure subjek, unsure predikat, dan unsure objek (S-P+O). Unsur subjek dan predikat itu harusmewujudkan makna gramatikal kalimat yang logis. Konsepsi kalimat itubelum cukup untuk menampilkan kalimat efektif, sehingga diperlukan factor lain dalamperwujudan kalimat menjadi kalimat efektif. Oleh karena itu, KALIMAT EFEKTIF adalah satuan bahasa (kalimat) yang secara tepat harus mewakili gagasan atau perasaan penulis dan harus pula dimengerti oleh pembaca sebagaimana yang

dimaksudkan penulis. Jadi, kalimat efektif merupakan kalimat yang harus tepat sasaran dalam penyampaian dan pemerian bagi pembacanya. Disamping kaidah yang ada dalam kalimat, kalimat efektif perlu memperhatikan persyaratasn dan menghindari hal-hal yang menyalahi kalimat efektif.

 

B. Persyaratan Kalimat Efektif

1. Fungsi gramatikal dalam kalimat efektif atau kesatuan fungsi gramatikal

Fungsi gramatikalatau unsure struktur dalamkalimat dikenal dengan istilah subjek, predikat, objek, pelengkap,, dan keterangan yang dirumuskan atau disngkat menjadi S + P + (O/Pel.) + (Ket) /

 S : adalah subjek

 P : adalah predikat

 O : adalah objek

 Pel. : adalah pelengkap

 Ket. : adalah keterangan.

Fungsi subjek dan fungsi predikat harus ada dan jelas dalam kalimat dan secara fakultatif diperlukan fungsi objek, fungsi pelengkap, dan fungsi keterangan.

Subjek adalah fungsi kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis. Posisi subjek dalam kalimat bebas, yaitu terdapat pada awal, tengah, atau akhir kalimat.

Predikat adalah fungsi kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis tentang subjek. Posisi predikat dalam kalimat juga bebas, kecuali tidak boleh di belakang objek dan di belakang pelengkap.

Objek adalah fungsikalimat yang melengkapi kata kerja aktif dan kata kerja pasif sebagai hasil perbuatan, yang dikenai perbuatan, yang menerima, atau yang diuntungkan oleh perbuatan sebagai predikat. Fungsi objek selalu terletak di belakang predikat berkata kerja transitif.

Pelengkap adalah fungsi yang melengkapi fungsi kata kerja berawalan ber- dalampredikat, sehingga predikat kalimat menjadi lebih lengkap. Posisi pelengkap dalam kalimat terletak di belakang predikat berawalan ber-.

Keterangan adalah fungsi kalimat yang melengkapi fungsi-fungsi kalimat, yaitu melengkapi fungsi subjek, fungsi predikat, dan fungsi objek, atau fungsi semua unsure dalamkalimat. Posisi keterangan dalam kalimat bebas dan tidakn terbatas. Tidak terbatas dimaksudkan fungsiketerangan dalam dapat lebih dari satu pada posisi bebas yang sesuai dengan kepentingan fungsi-fungsi kalimat.

Perhatikanlah posisifungsi-fungsi kalimat berikut:

(1) Setelah bekerja selama tiga hari,panitia pelaksana seminar lingkungan hidup itu berhasil merumuskan undang-undang kebersihan tata kota Jakarta di Kantor DPD DKI Jakarta. (P-Pel-S-P-O-K)

(2) Keputusan hakim perlu ditinjau kembali.( S – P)

(3) Perlu ditinjau kembali keputusan hakim. (P – S)

(4) Kelompok Pialang (broker) berbicara tentang fluktuasi harga sama IHSG. (S – P – Pel.)

(5) Selama tahun 2012 fluktuasi harga saham IHSG mengalami kenaikan yang signifikan sebanyak 12 kali di Bursa Efek Jakarta (K – S – P – O –K)

(6) Pengacara tersebut mempelajari undang-undangpencemaran nama baik dan membandingkannya dengan Undang-undang Dasar RI. (S1 – P1 – O1 – P2 – K)

(7) Evaluasi pembelajaran mahasiswa meliputi empat komponen, yaitu komponen UTS,komponen UAS, komponen kehadiran, dan komponen makalah ilmiah. (S1 – P1 – O1 – K1 – K2- K3 – K4)

(8) Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang dan dapat beribadah dengan leluasa. (S3- P3 – S1 – P1 – S2 –P2)

Perhatikanlah contoh kalimat majemuk dalam posisi fungsi yang berbeda berikut:

(9) Bahwa kemerdekaan itu hak semua bangsa sudahdiketahui semua orang. ( S1 (konjungsi + S2 + P2) - P1 - O1.)

(10) Dosen mengatakan bahwa komponen nilai UAS berbobot 40%. (S1 - P1 - O1 (S2+P2)).

(11) Hasil UAS mahasiswa dibatalkan jika mahasiswaketahuan mencontek. (S1 – P1 – K1 (S2+P2)).

(12) Kelompok C berpresentasi dan tim juri menilainya. (S1 – P1 + S2 – P2)

(13) Kinerja bisnis mulai membaik dan perkembangan ekonomi menjadi stabil setelah pemilu berlangsung damai. (S1 - P1 + S2 – P2 + (S3 + P3)

 

2. Kepaduan (Koherensi) dalam Kalimat

Kepaduan atau keherensi dalam kalimat efektif adalah hubungan timbal balik atau hubungan kedua arah di antara kata atau frasa dengan jelas, benar, dan logis. Hubungan timbal baik terjad dapat antarkata dalam frasa satu unsure atau dapat terjadi antar frasa dalam antarfungsi dalam kalimat. Hubungan antarfungsi itu dapat menimbulkan kekacauan makna gramatikal kalimat. Perhatikanlah contoh kalimat yang berprasyarat koherensi berikut.

Contoh kalimat yang tidak koherensif:

(1) Setiap hari dia pulang pergi Bogor –Jakarta dengan kereta api.

(2) Oleh panitia seminar makalah itu dimasukkan ke dalam antologi.

(3) Pelaksanaan seminar itu karena jalan macet harus ditunda satu jam kemudian.

Pembetulan kalimat yang koherensif

(1a) Setiap hari dia pergi pulang Bogor—Jakarta dengan kereta api

(2b) Makalah seminar itu dimasukkan ke dalamantologi.

(3a). Karena jalan macet, pelaksanaan seminar itu ditunda satu jam kemudian.

 

3. Kehematan Kalimat atau Ekonomi Bahasa

Kehematan atau ekonomi bahasa adalah penulisan kalimat yang langsung menyampaikan gagasan ataupesan kalimat secara jelas, lugas, dan logis. Kalimat yang hemat dalam penulisan menghindari dan memperhatikan hal-hal berikut:

(1) Penulis menggunakan kata bermakna leksikal yang jelas dan lugas dan penenpatan afiksasi yang benar.

(2) Penulis menghindari subjek yang sama dalam kalimat majemuk.

(3) Penulis menghindari pemakaian hiponimi dan sinonimi yang tidak perlu.

(4) Penulis menghindari penggunaan kata depan (preposisi) di depan kalimat dan di depan subjek.

(5) Penulis menghindari penggunaan kata penghubung (konjungsi) di depan subjek dan di belakang predikat yang berkata kerja transitif.

(6) Penulis menghindari kata ulang jika sudah ada kata bilangan tak tentu di depan kata benda.

(7) Penulis menghindarifungsi tanda baca dan pengulangan kata dalam rincian.

(8) Penulis menghindariketerangan yang berbelit-belit dan panjang yang seharusnya ditempatkan dalam catatan kaki (footnotes).

(9) Penulis menghindari pemborosan kata dan afiksasi yang tidak jelas fungsinya.

Perhatikanlah contoh berikut, yaitu kalimat kurang memperhatikan ekonomi bahasa.

(a) Dalam ruangan ini kita dapat menemukan barang-barang, antara lain seperti meja, kursi, buku, lampu, dan lain-lain.

(b) Karena modal di bank terbatas, sehingga tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit.

(c) Apabila pada hari itu saya berhalangan hadir, maka rapat akan dipimpin oleh Sdr. Tadjudin.

 

Perbaikan kalimat yang memperhatikan ekonomi bahasa berikut.

(a1) Dalam ruangan ini kita dapat menemukan meja, kursi, buku, lampu, dan lain-lain.

(b1) Karena modal di bank terbatas, tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit.

(b2) Modal di bank terbatas, sehingga tidak semua pengusaha lemah memperoleh kredit.

(c1) Pada hari itu saya berhalangan hadir, maka rapat akan dipimpin oleh Sdr. Tadjudin.

(c2) Apabila pada hariitu saya berhalangan hadir, rapat akan dipimpin oleh Sdr. Tadjudin.

 

4. Penekanan dalam Kalimat Efektif

Dalam kalimat efektif PENEKANAN ATAU PENONJOLAN adalah upaya penulis untukmemfokuskan kata atau frasa dalamkalimat. Penekanan dalam kalimat dapat berupa kata, frasa, klausa, dalam kalimat yang dapat berpindah-pindah. Namun, penekanan tidak sama dengan penentuan gagasan utama dan ekonomi bahasa. Penekanan dapat dilakukan dalam kalimat lisan dan kalimat tulis. Pada kalimat lisan, penekanan dilakukan dengan intonasi yang dapat disertai mimik muka dan bentuk nonverbal lainnya. Penekanan dalam kalimat tulis dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.

(1) Mutasi, yaitu mengubah posisi kalimat dengan menempatkan bagian yang dipenting pada awal kalimat.

Contoh:

Minggu depan akan diadakan seminar  ”Pencerahan Pancasila bagi Mahasiswa”

(2) Repetisi, yaitu mengulang kata yang sama dalam kalimat yang bukan berupa sinonim kata.

Contoh:

Kalau pimpinan sudah mengatakan tidak tetap tidak.

(3) Kursif, yaitu menulis miring, menghitamkan, atau menggarisbawahi kata yang dipentingkan.

Contoh:

Bab II skripsi ini tidak membicarakan fluktuasi harga saham.

(4) Pertentangan, yaitu menempatkan kata yang bertentangan dalam kalimat. Pertentangan bukan berarti antonym kata.

Contoh:

Dia sebetulnya pintar tetapi malas lkuliah.

(5) Partikel, yaitu menempatkan paretikel (lah,kah, pun,per, tah) sebelum atau sesudah kata yang dipentingkan dalam kalimat.

Contoh:

Dalam berdemokrasi, apa pun harus transparan kepada rakyat.

(6) Penekanan dalamkalimat tidak berarti penonjolan gagasan kalimat atau bukan ekonomi bahasa.

 

5. Kesejajaran dalam Kalimat (Paralelisme)

Kesejajaran (paralelisme) adalah upaya penulis merinci unsure yang samapenting dan sama fungsi secra kronologis danlogis dalam kalimat. Dalamkalimat dan paragraph, raincian itu harus menggunakan bentuk bahasa yang sama, yaitu rincian sesame kata, sesame prasa, sesama kalimat. Kesamaan bentuk dalam paralelisme menjaga pemahaman yang fokus bagi pembaca dan sekaligus menunjukkan kekonsistenan sebuah kalimat dalam penulisan karya ilmiah.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam kesejajaran rincian kalimat efektif adalah sebagai berikut:

 (1) Tentukanlah apakah kesejajaran beradabentuk bahasa kalimat atau paragraf.

 (2) Jika urutan rincian dalam bentuk frasa, rincian uruan berikut harus dalam bentuk frasa juga.

 (3) Penomoran dalam rincian harus konsisten.

 (4) Perhatikanlah penempatan tanda baca yang benar.

(5) Hindarilah gejala ekonomi bahasa yang bermakna sama: seperti……dan lain lain, antara lain…..

Sebagai berikut, yakni:….

Perhatikanlah contoh kesejajaran yang benar berikut:

Kami sangat mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara pada:

 hari :…,

 tanggal:….,

 waktu: ….,

 acara: …., dan

 Tempat: …..

 

6. Kevariasian dalam Kalimat Efektif

KEVARIASIAN dalam kalimat efektif adalah upaya penulis menggunakan berbagai pola kalimat dan jenis kalimat untuk menghindari kejenuhan atau kemalasan pembaca terhadapteks karangan ilmiah. Fungsi utama kevariasian ini adalah menjaga perhatian dan minat baca terhadap teks ilmiah berlanjut bagi pembaca. Pada dasarnya kevariasian adalah upaya penganekaragaman pola, bentuk, dan jenis kalimat agar pembaca tetap termotivasi membaca dan memahami teks sebuah karangan ilmiah. Agar kevariasi dapat menjaga motivasi pembaca terhadap teks, penulis perlu memperhatikan hal-hal berikut.

(1) Awal kalimat tidak selalu dimulai dengan unsure subjek, tetapi kalimat dapat dimulai dengan predikat dan keterangan sebagai variasi dalam penataan pola kalimat.

(2) Kalimat yang panjang dapat diselingi dengan kalimat yang pendek.

(3) Kalimat berita dapat divariasikan dengan kalimat Tanya, kalimat perintah, dan kalimat seruan.

(4) Kalimat aktif dapat divareiasikan dengan kalimat pasif.

(5) Kalimat tunggal dapat divariasikan dengankalimat majemuk.

(6) Kalimat taklangsung dapat divariasikan dengan kalimat langsung.

(7) Kalimat yang diuraikan dengan kata-kata dapat divariasikan dengan tampilan gambar,bagan,grafik, kurva, marik, dan lain-lain.

(8) Apa pun bentuk kevariasian yang dilakukan oleh penulisjangan sampai mengubah atau keluar dari pokok masalah yang dibicarakan.

Perhatikanlah contoh kalimat dengan variasinya.

(a) Dari renungan itu seorang manajer menemukan suatu makna, suatu realitas yang baru, suatu kebenaran yang menjadi ide sentral yang menjiwai bisnisnya ke depan.

(b) Seorang ahli Inggris mengemukakan bahwa seharus tidak dibangun pelabuhan samudera. Namun, pemerintah tidak memutuskan demikian. Memang cukup banyak mengendorkan semangat kalau melihat keadaan di Indonesia belahan Timur meskipun fasulitas pengangkutan laut dan udara sudah banyak dibangun. (Variasi kalimat dengan kata berawalan me- dan berawalan di-).

 

7. Penalaran dalam Kalimat Efektif

PENALARAN (reasoning) adalah proses mental dalam mengembangkan pikiran logis (nalar) dari beberapa fakta atau prinsip (KBBI,2005:772). Hal yang diutamakan dalam penalaran adalah proses berpikr logis dan bukan dengan perasaan atau bukan pengalaman. Penalaran tidak akan tercapai jika tidak didukung oleh kesatuan dan kepaduan kalimat. Dalam penalaran alur berpikirlah ang ditonjolkan agar kalimat dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dipahami dengan benar dan tepat sehingga tidak menimbulkankesalahpahaman atau salah kaprah. Kesatuan pikiran akan logis jika didukung atau dikaitkan dari gabungan unsur atau fungsi kalimat.

Hubungan logis dalam kalimat dapat dilihat melalui kaitan antarunsur dan kaitan antarbagian kalimat. Hubungan logis dalam kalimat terdiri atas tiga jenis hubungan berikut.

(1) Hubungan logis koordinatif adalah hubungan setara di antara bagianbagian kalimat dalam kalimat majemuk setara. Hubungan logis koordinatif ini ditandai dengan konjungsi dan, serta, tetapi, atau, melainkan, sedangkan, padahal.

Contoh: Mobil itu kecil tetapi pajaknya sangat besar.

(2) Hubungan logis korelatif adalah hubungan saling kait di antara bagian kalimat. Hubungan korelatif ini ditandai oleh konjungsi berikut.

Hubungan penambahan : baik….maupun, tidak hanya..., tetapi juga……..

Hubungan perlawanan : tidak….., tetapi….., bukan……., melainkan

Hubungan pemilihan : apakah…., atau….., entah….entah……

Hubungan akibat : demikian…..sehingga, sedemikian rupa……sehingga

Hubungan penegasan : jangankan…..,…..pun…..

(3) Hubungan logis subordinatif adalah hubungan kebergantungan di antara induk kalimat dan anak kalimat.

Contoh: Dosen itu tidak masuk karena rumahnya kebanjiran.

Hubungan subordinatif dalam kalimat majemuk tak setara (bertingkat)cukup banyak hubungan antara induk kalimat dan anak kalimat yang ditandai dengan konjungsi-konjungsi berikut.

(a) Hubungan waktu : ketika,setelah, sebelum,

(b) Hubungan syarat : jika,, kalau, jikalau,

(c) Hubungan pengandaian : seandainya andaikan,andai kata,

(d) Hubungan tujuan : untuk, agar,supaya,

(e) Hubungan perlawanan : meskipun,walaupun, kendatipun,

(f) Hubungan pembandiungan : seolah-olah, seperti, daripada, alih-alih,

(g) Hubungan sebab : sebab,karena, oleh sebab,lantaran,

(h) Hubunganhasil/akibat : sehingga, maka, sampai (sampai)

(i) Hubungan alat : dengan, tanpa

(j) Hubungan cara : dengan, tanpa,

(k) Hubungan pelengkap : bahwa, untuk, apakah,

(l) Hubungan keterangan : yang,

(m) Hubungan perbandingan : sama….dengan, lebih….daripada, berbeda…..dari

Contoh kalimat yang salah karena tidak logis (salah nalar):

(1) Di antara masalah nasional yang penting itu mencantumkan masalah MPKT dalam pendidikan (SALAH)

Di antara masalah pendidikan nasional itu tercantum masalah MPKT dalam pendidikan (BENAR)

(2) Untuk mengetahui baik buruk pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari. (SALAH)

Baik buruk pribadi seseorang dapat dilihat dari pribadinya sehari-hari. (BENAR)

(3) PT Gudang Garam termasuk lima penghasil terbesar devisa negara tahun 2010. (SALAH)

PT Gudang Garam termasuk lima besar penghasil devisa negara tahun 2010. (BENAR)

(4) Meskipun dia datang terlambat, namun dia dapat menyelesaikan masalah itu. (SALAH)

Meskipun datangterlambat, dia dapat menyelesaikan masalah itu. (BENAR)

Dia datang terlamat, namun dapat menyelesaikan masalah itu. (BENAR)

(5) Dia membantah bahwa bukan dia yang korupsi tetapi staf keungan perusahaan. (SALAH)

Dia menyatakan bahwa bukan dia yang korupsi melainkan staf keuangan perusahaan. (BENAR).

Comments

Populer

Pengertian Turbin Angin, Jenis Dan Teknik Perawatannya

Pengertian Turbin Angin Turbin angin adalah mesin yang mengubah energi kinetik angin menjadi energi listrik. Turbin angin terdiri dari baling-baling atau bilah-bilah kipas yang dipasang pada poros horizontal atau vertikal yang terhubung ke generator listrik. Ketika angin meniup bilah-bilah kipas, poros berputar dan menghasilkan energi listrik. Turbin angin dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dalam skala kecil hingga besar, dan dapat dipasang di darat atau di laut. Turbin angin yang dipasang di darat biasanya lebih kecil dan lebih murah, sementara turbin angin laut lebih besar dan lebih mahal. Beberapa keuntungan dari turbin angin adalah: Ramah lingkungan: Turbin angin tidak menghasilkan emisi atau limbah yang merusak lingkungan, sehingga mereka dianggap sebagai sumber energi yang bersih. Energi terbarukan: Angin adalah sumber energi terbarukan yang tak terbatas, sehingga turbin angin dapat menghasilkan listrik dengan cara yang berkelanjutan. Ketersediaan luas: Angin ada di mana-

Cara Kerja Kincir Angin: Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan kekurangannya

Pengertian Kincir Angin Kincir angin adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik. Sehingga kincir angin dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia daerah yang sudah menerapkan pembangkit listrik tenaga angin ialah Nusa Tengara Timur dan Yogyakarta. Cara Kerja Kincir Angin Cara kerja kincir angin ialah dengan memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor hingga bisa diubah menjadi energi listrik. Maka dari itu, alat ini biasanya digunakan di daerah pulau-pulau kecil yang memiliki tiupan angin stabil dan kencang. Pada kincir angin terdapat beberapa bagian yang menjadi komponennya seperti generator dan baling-baling. Kedua komponen tersebut membantu kerja kincir angin agar bisa menghasilkan energi listrik. Di bawah ini rangkain kerja dari kincir angin, antara lain: Kerja kincir angin diawali dengan adanya sumber energi angin yang mengakibatkan turbin atau kincir angin berputar Kemudian putaran dari turbin

Trading Techniques Unveiled

Trading Techniques Unveiled Brief Overview Of The Types Of Trading Techniques There are a number of different trading techniques that investors can use to make informed investment decisions. Technical analysis is a common approach that involves analyzing past market data, such as price and volume, to identify patterns and trends that can be used to predict future price movements. Another popular technique is fundamental analysis, which involves looking at various financial and economic indicators to evaluate the intrinsic value of a security. Swing trading is a technique that involves holding positions for a few days or weeks, while day trading involves buying and selling securities within the same trading day. Position trading, on the other hand, involves holding positions for a longer period of time, ranging from weeks to several months. There are also a number of specialized trading techniques, such as high-frequency trading, which reli