Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in
Organisasi usaha yang ada dari beberapa jenis. Penentuan jenis dan bentuk organisasi disesuaikan dengan bidang usaha yang dijalankan, kebutuhan organisasi itu sendiri, dan tujuan perusahaan, efisiensi, dan efektivitasnya.
Jenis-jenis organisasi yang umum dibedakan menjadi dua.
1. Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak dapat dibedakan:
1. Organisasi Garis/Lini
Organisasi garis/lini adalah organisasi yang semata-mata memiliki hubungan wewenang lini dalam organisasi. Organisasi garis/lini merupakan bentuk organisasi yang beskala kecil, dengan jumlah karyawan yang sedikit. Bentuk lini juga belum atau sedikit memiliki spesialis.
Berikut ini beberapa ciri yang terdapat dalam organisasi yang berbentuk garis atau lini:
2. Organisasi Lini dan Staf
Dalam organisasi lini dan staf terdapat kesatuan komando, terutama dalam pelimpahan wewenang dari pimpinan tertinggi kepada unit di bawahnya dan berlangsung secara vertikal.
Terdapat dua kelompok wewenang dalam organisasi ini, yaitu wewenang lini dan wewenang staf. Wewenang lini adalah wewenang yang dapat merealisasikan tujuan organisasi secara langsung. Sementara itu, wewenang staf adalah karyawan yang tidak dapat merealisasikan tujuan perusahaan secara langsung, tetapi hanya memberikan bantuan pelayanan (auxialiary staff), saran-saran (advisory staff) untuk mempermudah tugas wewenang lini.
Pucuk pimpinan dalam menjalankan tugas mendapat bantuan staf. Tugas para staf adalah memberikan bantuan, saran-saran, dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Garis wewenang tetap berada pada pimpinan, sedangkan staf hanya memiliki wewenang staf. Antara masing-masing bagian tidak ditentukan oleh aktivitasnya, tetapi oleh hubungannya dengan bagian-bagian yang lain. Sebagai contoh, jika bagian pemasaran diminta pendapatnya menganai desain pembungkus oleh bagian produksi, dia berfungsi sebagai staf.
Dalam organisasi jenis ini wewenang staf dibagi menjadi dua kategori sebagai berikut:
a. Staf ahli (spesialist staff), terdiri dari empat jenis, diantaranya:
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional merupakan organisasi yang terdiri dari beberapa fungsi. Penyusunan organisasi ini didasarkan pada sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.
Masalah pembagian kerja diatur sedemikian rupa. Pucuk pimpinan dalam hal ini mendelegasikan wewenang kepada manajer di bawahannya dan meneruskannya kepada pelaksana, hanya mengenai tugas tertentu (spesialisasinya). Dengan demikian, para bawahan akan mendapat perintah dari beberapa atasan yang masing-masing menguasai suatu keahlian tertentu dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya masing-masing.
Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut:
Berikut ini beberapa pertimbangan yang dapat dilakukan:
Jenis-jenis organisasi yang umum dibedakan menjadi dua.
1. Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak dapat dibedakan:
- Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak satu orang misalnya perusahaan perseorangan.
- Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak lebih dari satu orang atau dewan, misalnya perseroan terbatas atau firma.
- Wewenang lini adalah yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya tujuan-tujuan perusahaan.
- Wewenang staf adalah wewenang yang membantu agar orang yang mempunyai wewenang lini bekerja secara efektif dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
- Wewenang fungsional adalah wewenang yang diberikan kepada seseorang atau departemen untuk dapat mengambil keputusan mengenai hal-hal yang berada di departemen yang lain.
Bentuk-Bentuk Struktur Oganisasi
1. Organisasi Garis/Lini
Organisasi garis/lini adalah organisasi yang semata-mata memiliki hubungan wewenang lini dalam organisasi. Organisasi garis/lini merupakan bentuk organisasi yang beskala kecil, dengan jumlah karyawan yang sedikit. Bentuk lini juga belum atau sedikit memiliki spesialis.
Berikut ini beberapa ciri yang terdapat dalam organisasi yang berbentuk garis atau lini:
- Jumlah karyawan relatif sedikti.
- Struktur organisasi masih sederhana dan kecil.
- Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal, segala keputusan atau kebijaksanaan dan tanggung jawab berada pada satu tangan.
- Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan.
- Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui suatu garis wewenang.
- Pimpinan dengan karyawan biasanya saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja.
- Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada dalam unitnya.
- Tinggak spesialisasi belum terlalu tinggi, sehingga alat-alat yang diperlukan tidak beraneka ragam.
- Kesatuan pimpinan terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada dalam satu tangan.
- Koordinasi relatif mudah dilaksanakan.
- Proses pengambilan keputusan dan instruksi berjalan cepat, tidak bertele-tele.
- Garis pimpinan tegas karena pimpinan langsung berhubungan dengan karyawan.
- Disiplin dan militansi kerja para karyawan pada umumnya tinggi.
- Rasa solidaritas para karyawan pada umumnya tinggi, karena saling mengenal.
- Pengendalian secara ketat terhadap kegiatan para bawahan dapat dilaksanakan.
- Tujuan pribadi pucuk pimpinan sering kali tidak dapat dibedakan dengan tujuan organisasi.
- Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas karena wewenang untuk merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan ada pada pimpinan.
- Ada kecenderungan pimpinan untuk bertindak secara otoriter dan diktator.
- Organisasi secara kesulurahan terlalu bergantung pada satu orang sehingga kalau pimpinan tidak mampu atau berhalangan, seluruh organisasi terancam kehancuran.
2. Organisasi Lini dan Staf
Dalam organisasi lini dan staf terdapat kesatuan komando, terutama dalam pelimpahan wewenang dari pimpinan tertinggi kepada unit di bawahnya dan berlangsung secara vertikal.
Terdapat dua kelompok wewenang dalam organisasi ini, yaitu wewenang lini dan wewenang staf. Wewenang lini adalah wewenang yang dapat merealisasikan tujuan organisasi secara langsung. Sementara itu, wewenang staf adalah karyawan yang tidak dapat merealisasikan tujuan perusahaan secara langsung, tetapi hanya memberikan bantuan pelayanan (auxialiary staff), saran-saran (advisory staff) untuk mempermudah tugas wewenang lini.
Pucuk pimpinan dalam menjalankan tugas mendapat bantuan staf. Tugas para staf adalah memberikan bantuan, saran-saran, dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Garis wewenang tetap berada pada pimpinan, sedangkan staf hanya memiliki wewenang staf. Antara masing-masing bagian tidak ditentukan oleh aktivitasnya, tetapi oleh hubungannya dengan bagian-bagian yang lain. Sebagai contoh, jika bagian pemasaran diminta pendapatnya menganai desain pembungkus oleh bagian produksi, dia berfungsi sebagai staf.
Dalam organisasi jenis ini wewenang staf dibagi menjadi dua kategori sebagai berikut:
a. Staf ahli (spesialist staff), terdiri dari empat jenis, diantaranya:
- Staf penasihat (advisory staff) tugasnya adalah memberikan petunjuk, bukan mendapatkan petunjuk dari atasannya mengenai suatu permasalahan. Seorang staf penasihat manajer harus mempelajari problem dan memberikan usul-usul serta mempersiapkan fasilitas, informasi yang akan dipergunakan atasan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan.
- Staf Pelayan (service staff) tugas para staf pelayan adalah melaksanakan aktivitas yang terpisah dari pekerjaan lini.
- Staf pengendali (control staff) adalah unit-unit yang mempunyai wewenang staff yang melaksanakan kontrol baik secara langsung maupun tidak langsung atas unit-unit pada struktur organisasi. Manajer yang mempunyai wewenang staf pengendali dapat melaksanakan veto terhadap tindakan manajer lini. Control staf manajer bukan saja menasihati tetapi juga mengontrol.
- Staf fungsional (functional staff) wewenang staf fungsional berhubungan dengan fungsi-fungsi tertentu saja. Wewenang staf pengendali adalah wewenang yang terbatas dan berfungsi sebagai petunjuk bagaimana caranya suatu aktivitas tertentu dilaksanakan dan kapan pelaksanaannya.
- Pembantu (assisten) terdiri dari seorang atau beberapa orang, mereka tidak mempunyai garis wewenang yang formal, tetapi biasanya diserahi functional staff authority atas sejumlah aktivitas. Tujuan utama pembantu adalah memperluas kapasitas manajer lini untuk menyelesaikan pekerjaan yang banyak.
- Staf umum (general staff) adalah golongan yang dikoordinasikan dan bertindak melalui atasannya. Staf umum merupakan penasihat, pelayan, pengendali, atau staf fungsional. Tindakan-tindakan yang diambil atau perintah yang diberikan atas nama pimpinan atau kantornya.
- Jumlah karyawan relatif banyak.
- Organisasi besar dan bersifart kompleks.
- Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung.
- Spesialis dan karyawan beraneka ragam diperlukan dan dipergunakan secara maksimal.
- Pimpinan dan karyawan semuanya tidak begitu saling mengenal.
- Kesatuan perintah tetap dipertahankan, setiap atasan mempunyai bawahan-bawahan tertentu dan setiap bawahan hanya mempunyai seorang atasan langsung.
- Asas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan sebab pimpinan tetap berada pada satu tangan.
- Adanya pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf, dan pelaksana.
- Tipe organisasi lini dan staf fleksibel, karena dapat diterapkan pada organisasi besar atau kecil, pemerintah atau swasta.
- Asas the right man on the right place lebih mudah dilaksanakan.
- Pengambilan keputusan relatif mudah karena mendapat bantuan pemikiran, saran-saran, dan usul dari staf.
- Koordinasi mudah dilakukan karena sudah ada pertimbangan tugas yang jelas.
- Disiplin dan moral karyawan tinggi karena tugasnya sesuai dengan spesialisasinya.
- Keuntungan dari spesialisasi dapat diperoleh.
- Bakat karyawan yang berbeda-beda dapat dikembangkan karena bekerja sesuai dengan keahlian dan keterampilan.
- Kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat.
- Solidaritas para karyawan kurang baik, sebab tidak saling mengenal.
- Persaingan kurang sehat sering terjadi karena setiap unit mengangap tugasnyalah yang terpenting.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional merupakan organisasi yang terdiri dari beberapa fungsi. Penyusunan organisasi ini didasarkan pada sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.
Masalah pembagian kerja diatur sedemikian rupa. Pucuk pimpinan dalam hal ini mendelegasikan wewenang kepada manajer di bawahannya dan meneruskannya kepada pelaksana, hanya mengenai tugas tertentu (spesialisasinya). Dengan demikian, para bawahan akan mendapat perintah dari beberapa atasan yang masing-masing menguasai suatu keahlian tertentu dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya masing-masing.
Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut:
- Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
- Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan secara optimal.
- Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan.
- Koordinasi menyeluruh pada umumnya dari beberapa orang atasan.
- Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya mudah karena masing-masing sudah mempunyai pengertian mendalam mengenai bidangnya.
- Spesialisasi dapat diperoleh seoptimal mungkin.
- Para karyawan akan terampil di bidangnya masing-masing.
- Efisiensi dan produktivitas dapat ditingkatkan.
- Koordinasi secara menyeluruh biasanya diperlukan pada level manajemen atas.
- Solidaritas, moral dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya tinggi.
- Pekerjaan kadang-kadang sangat membosankan.
- Para karyawan sulit mengadakan tour of duty atau tour of area, sebagai akibat spesialisasi, tanpa terlebih dahulu melalui pendidikan dan pelatihan.
- Para karyawan terlalu mementingkan bidangnya saja, sehingga koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan.
- Memungkinkan timbulnya semangat kelompok yang berlebihan pada karyawan yang melakukan fungsi yang sama sehingga dapat menimbulkan pengelompokan ikatan karyawan yang sempit.
Pertimbangan Penentuan Organisasi
Penentuan jenis organisasi yang akan dipilih harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Penentuan organisasi yang tidak dengan pertimbangan matang akan berakibat fatal bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan.Berikut ini beberapa pertimbangan yang dapat dilakukan:
- Tujuan dan bentuk badan usaha perusahaan memiliki tujuan tertentu dan bentuk badan usaha tersendiri. Hal-hal ini akan mempengaruhi bentuk organisasi.
- Jumlah tenaga kerja yang kita miliki biasanya berkaitan erat dengan jumlah aktivitas usaha.
- Jumlah aktivitas merupakan kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan. Semakin banyak kegiatan, maka rentang kendali yang dibutuhkan banyak dan jangkuan atau cabang yang dimiliki pun luas.
- Fleksibilitas kemungkinan perusahaan untuk berkembang ke depan juga perlu dipikirkan secara matang.
- Efisiensi agar perusahaan dapat bekerja maksimal, perlu dipikirkan efisiensi biaya yang akan dikeluarkan. Besarnya organisasi yang dibentuk akan berpengaruh terhadap biaya yang akan dikeluarkan.
Comments
Post a Comment