Pengertian Turbin
Turbin dalam istilah umum merupakan perangkat yang mengekstraksi dengan mekanis dari fluida umumnya mengubahnya menjadi energi putar dari roda turbin. Terdapat cairan yang biasanya disebut dengan “turbin hidrolik” atau “hydroturbine”. Dalam bentuk gas, biasanya disebut dengan “turbin angin”, “turbin gas”, atau “turbin uap” tergantung pada jenis gas yang digunakan.
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
Turbin bekerja dengan dua cara, yaitu turbin Air dan turbin Uap. Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik, sedangkan turbin uap adalah proses pendidihan diperlukan energi panas yang diperoleh dari sumber panas, misalnya dari pembakaran bahan bakar (padat, cair dan gas) serta tenaga listrik dan gas panas sebagai sisa proses kimia serta tenaga nuklir.
Menurut teori James Watt, uap adalah suatu media yang elastic, dapat mengembang hingga vakum. James Watt merancang mesin uap dengan silinder (tabung) dan sebuah piston (pengempa/penghisap) dengan sebuah kondensor dan sebuah pompa udara. Banyak rancangan mesin dibuat oleh James, sesudah itu, diantaranya Mesin Tuas Putar Kerja Ganda dengan di perkenalkannya mesin ini maka berubahlah gerak vertikal menjadi gerak rotasi.
A. Turbin air
Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara
luas untuk pembangkit tenaga listrik. Dalam pembangkit listrik tenaga air
(PLTA) turbin air merupakan peralatan utama selain generator. Berdasarkan
prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi
kinetik, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls dan
turbin reaksi.
1. Turbin Impuls
Dalam turbin impuls, cairan bergerak cepat ditembakkan
melalui nozzle sempit di pisau turbin untuk membuat mereka berputar di sekitar.
Pisau dari turbin impuls biasanya berbentuk ember (Bucket) sehingga mereka
menangkap cairan dan langsung turun pada suatu sudut atau kadang bahkan kembali
cara itu datang (karena yang memberikan transfer energi yang paling efisien
dari fluida ke turbin).
Dalam turbin impuls, fluida dipaksa untuk memukul turbin
dengan kecepatan tinggi. Bayangkan mencoba membuat roda seperti ini berbalik
dengan menendang bola sepak ke dalam dayung. Anda akan membutuhkan bola untuk
memukul keras dan bangkit kembali dengan baik untuk mendapatkan roda
berputar-dan mereka impuls energi konstan adalah kunci untuk cara
kerjanya.Turbin Reaksi. Contoh turbin implus adalah turbih pleton.
2. Turbin reaksi
Dalam turbin reaksi, pisau duduk dalam volume yang jauh
lebih besar dari cairan mengalir berbalik. Sebuah turbin reaksi tidak mengubah
arah aliran fluida secara drastis sebagai turbin impuls: hanya berputar sebagai
fluida mendorong melalui dan melewati pisau. Jika turbin impuls sedikit seperti
menendang sepak bola, sebuah turbin reaksi lebih seperti berenang-secara
terbalik.
Contohnya pada sepakbola Pikirkan tentang bagaimana Anda
melakukan Freestyle (merangkak depan) dengan mengangkut lengan Anda melalui
air, dimulai dengan setiap tangan sejauh di depan seperti yang Anda dapat
mencapai dan berakhir dengan "tindak lanjut" yang melempar lengan
Anda dengan baik di belakang Anda. Apa yang Anda coba capai adalah untuk
menjaga tangan dan lengan Anda mendorong terhadap air selama mungkin, sehingga
Anda mentransfer energi sebanyak yang Anda bisa dalam setiap stroke. Sebuah
turbin reaksi menggunakan ide yang sama secara terbalik: Bayangkan air mengalir
cepat bergerak melewati Anda sehingga membuat lengan dan kaki Anda bergerak dan
memasok energi untuk tubuh Anda.
B. Turbin uap
Dalam ilmu turbin uap tedapat istilah katel uap, pada
dasarnya terdiri dari bumbung (drum) yang tertutup pada ujung pangkalnya dan
dalam perkembangannya dilengkapi dangan pipa api maupun pipa air. Banyak orang
mengklasifikasikan ketel uap tergantung kepada sudut pandang masing-masing.
Ketel uap diklasifikasikan dalam kelas, antara lain:
1. Berdasarkan Fluida yang mengalir dalam pipa, maka ketel
diklasifikasikan sebagai :
1) Ketel pipa api (fire tube boiler).
Pada ketel pipa api, fluida yang mengalir dalam pipa adalah gas nyala (hasil pembakaran), yang membawa energi panas (thermal energy), yang segera mentransfer ke air ketel melalui bidang pemanas (heating surface). Tujuan pipa-pipa api ini adalah untuk memudahkan distribusi panas (kalori) kepada air ketel.
2) Ketel pipa air (water tube boiler).
Pada ketel pipa air, fluida yang mengalir dalam pipa adalah air, sedangkan di luar pipa adalah gas nyala (hasil pembakaran), yang membawa energi panas (thermal energy), yang segera mentransfer ke air ketel melalui bidang pemanas (heating surface).
2. Berdasakan pemakaiannya, ketel dapat diklasfikasikan
sebagai :
1) Ketel stasioner (stationary boiler) atau ketel tetap.
Yang termasuk stasioner ialah ketel–ketel yang didudukkan di
atas pondasi yang tetap, seperti boiler untuk pembangkit tenaga, untuk industry
dan lain lain yang sepertinya.
2) Ketel Mobil (Mobile Boiler), ketel pindah atau portable
boiler.
Yang termasuk ketel mobil, ialah ketel yang dipasang pada pondasi yang berpindah-pindah (mobile), seperti boiler lokomotif, loko mobil dan ketel panjang serta lainnya yang sepertinya termasuk juga ketel kapal (marine boiler).
3. Berdasarkan letak dapur (furnace positition), ketel uap
diklasifikasikan menjadi :
1) Ketel dengan pembakaran di dalam (internally fired steam
boiler)
Dalam hal ini dapur berada (pembakaran terjadi) di bagian
dalam ketel. Kebanyakkan ketel pipa api memakai system ini.
2) Ketel dengan pembakar di luar (outternally fired steam
boiler)
Dalam hal ini dapur berada ( pembakaran terjadi) di bagian
luar ketel, kebanyakkan ketel pipa air memakai system ini.
1) Ketel dengan lorong tunggal (single tube steam boiler).
Pada single tube steam boiler, hanya terdapat satu lorong
saja, apakah itu lorong api atau saluran air saja. Cornish boiler adalah single
file tube boiler dan simple vertikal boiler adalah water tube boiler.
2) Ketel dengan lorong ganda (multi tubeler steam boiler).
Multi file tube boiler misalnya ketel scotch dan muti water tube boiler misalnya ketel B dan W dan lain-lain.
5. Tergantung kepada poros tutup drum (shell), ketel diklasifikasikan sebagai :
1) Ketel tegak (Vertikal steam boiler)
Seperti ketel Cochran, ketel Clarkson dan lain-lain
sebagainya.
2) Ketel mendatar (horizontal steam boiler)
Seperti ketel Cornish, Lancashire, Scotcth dan lain-lain.
6. Menurut bentuk dan letak pipa, ketel uap diklasifikasikan
sebagai :
1) Ketel dengan pipa lurus, bengkok dan berlekak-lekuk
(straight, bent, and sinus tubeler heating suface).
2) Ketel dengan pipa miring-datar dan miring tegak (horizontal, inclined or vertical tubeler heating suface).
7. Menurut system peredaran air ketel (water circulation), ketel uap diklasifikasikan sebagai :
1) Ketel dengan peredaran alam (natural circulation steam
boiler).
Pada natural circulation boiler, peredaran air dalam ketel
terjadi secara alami, yaitu air yang ringan naik sedang air yang berat turun,
sehingga terjadilah aliran conveksi alami. Umumnya ketel beroperasi secara
aliran alami, seperti ketel Lancarshire, Babcock dan Willcox dan lain-lain.
2) Ketel dengan peredaran paksa (forred circulation steam
boiler).
Pada ketel dengan aliran paksa (forred circulation steam
boiler), aliran paksa diperoleh dari sebuah pompa centrifugal yang digerakkan
dengan electric motor misalnya. System aliran paksa dipakai pada ketel-ketel
yang bertekanan tinggi seperti La-Mont Boiler, Benson Boiler, Loeffer Boiler
dan Velcan Boiler.
3) Berdasar sumber panasnya (heat source) untuk pembuatan
uap, ketel uap
dapat diklasifikasikan sebagai :
- Ketel uap dengan bahan bakar alami.
- Ketel uap dengan nahan bakar buatan
- Ketel uap dengan dapur listrik.
- Ketel uap dengan energi nuklir
Penggunaan air sebagai pengisi ketel uap, memerlukan persyaratan[1]persyaratan tertentu sehingga dengan ditaatinya persyaratan-persyaratan itu ketel lebih aman dan akibat-akibat negatif yang akan terjadi dapat dihindarkan. Persyaratan air pengisi ketel/pesawat uap pada dasarnya ditentukan oleh tipe dari pesawat dan tekanan kerjanya. Air pengisi ketel uap yang memenuhi syarat adalah air yang tidak merusak dinding ketel uap pada temperature tinggi dan tekanan tertentu. Syarat-syaratnya adalah :
- Air tidak boleh membentuk kerak/endapan yang membahayakan (pada dinding ketel saluran uap dan lain-lain).
- Air tidak boleh bersifat korosif terhadap dinding ataupun pipa-pipa dari pesawat uapnya.
- Air tidak boleh menimbulkan terjadinya proses-proses pembusaan, priming dan carry over.
- Air tidak boleh menyebabkan dinding ketel menjadi rapuh (caustic embrittlement).
Satuan- satuan air ketel :
- ppm = part per million = mg/1
- epm = aquivalen per million = ppm / berat aquivalen
- GPG = Grains per US Gallen = GPG x 17,1 = ppm
- Pounds per 1000 gallon = 1 b per 1000 gal x 12 = ppm
- Gram per liter = g per liter : 1000 = ppm
Siklus thermodinamika pembangkit uap, siklus ideal (siklus
rankin)
Proses thermodinamika Siklus Ideal Rankin :
1-2 Proses kompresi adiabatis berlangsung pada pompa
2-3 Proses pemasukan panas pada tekanan konstan terjadi
boiler
3-4 Proses ekspansi adiabatis berlangsung pada turbin uap
4-1 Prose pengeluaran panas pada tekanan konstan pada
kondensor.
Fluida kerja berupa air jenuh dari kondensor dikompresi di pompa sampai masuk boiler. Dari proses kompresi pada pompa terjadi kenaikan temperatur T1 ke T2 kemudian di dalam boiler air dipanaskan dari T2 ke T3. Sumber energi panas (q masuk) berasal dari proses pembakaran bahan bakar. Uap panas masuk turbin dan berekspansi sehingga temperatur dan tekanan turun (T3~T4). Selama proses ekspansi pada turbin terjadi perubahan dari energi fluida menjadi energi mekanik pada sudu-sudu dan menghasilkan putaran poros turbin. Uap yang ke luar dari turbin kemudian dikondensasi (pendinginan) pada kondensor sehingga sebagian besar uap air menjadi mengembun, kemudian siklus berulang lagi.
Dalam siklus rankine terdapat penyimpangan siklus aktual dari siklus ideal disebabkan karena beberapa faktor seperti gesekan fluida, kerugian panas, dan kebocoran uap. Gesekan fluida mengakibatkan tekanan jatuh pada banyak perlatan seperti boiler, kondensor dan di pipa-pipa yang menghubungkan banyak peralatan. Tekanan jatuh yang besar pada boiler mengkibatkan pompa membutuhkan tenaga yang lebih untuk mempompa air ke boiler. Tekanan jatuh juga mengakibatkan tekanan uap dari boiler ke turbin menjadi lebih rendah sehingga kerja turbin tidak maksimal. Kerugian energi panas juga banyak terjadi pada peralatan. Pada turbin karena proses ekspansi uap panas pada sudu-sudu dan rumah turbin banyak kehilangan panas. Kebocoran uap juga mengibatkan kerugian yang tidak dapat diremehkan. biasanya terjadi di dalam turbin. Karena sebab-sebab tersebut mengakibatkan efisiensi menjadi turun.
Comments
Post a Comment