Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in
Sistem pengapian menjadi salah satu sistem yang penting dalam rangkaian sistem di sepede motor. Sistem pengapian yang digunakan pada kendaraan terbagi menjadi dua yakni sistem pengapian yang konvensional hingga pengapian elektronik
Salah satu sistem pengapian elektronik yang sering digunakan pada motor jaman sekarang yaitu sistem pengapian CDI. Sistem pengapian CDI atau Capacitor Discharge Ignition diketahui lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistem pengapian konvensional. Karena mempunyai peranan yang sangat penting pada sepeda motor.
Berikut kami akan menjelaskan menganai pengertian, fungsi, sistem pengapian, cara kerja hingga komponen sistem pengapian CDI.
Pada umumnya sepeda motor akan melakukan pembakaran yang sempurna apabila percikan api yang dihasilkan oleh busi terintegrasi melalui CDI. Maka dari itu komponen ini sangat vital karena memengaruhi peforma pada mesin.
Kalau dilihat dari bentuk fisiknya, komponen ini mempunyai bentuk yang simpel dan juga tepat digunakan pada mesin motor yang dimana tidak mempunyai ruang yang cukup luas.
CDI mempunyai fungsi untuk mengatur waktu pengapian pada busi yang nantinya akan memacu pembakaran di ruang pembakaran pada mesin motor, hal ini menyebabkan pengapian bisa melakukan pembakaran bahan bakar dengan optimal.
Selain itu CDI juga berfungsi untuk menjaga gerak laju motor. Jenis dan juga kualitas CDI ini bisa memengaruhi laju motor sehingga kita harus memerhatikan hal ini.
Versi modern menggunakan komponen pulse igniter yang mempunyai fungsi mengirim sinyal PWM sesuai dengan waktu mesin bekerja, sedangkan untuk versi sederhana dengan menggunakan komponen platina.
Platina ini mempunyai fungsi untuk mengalirkan arus pada kapasitor. CDI tidak dapat bekerja sebelum kontak motor sudah menyala atau on. Dari hal inilah maka dihasilkan aliran arus baterai CDI.
Pada kunci kontak sudah menjadi on komponen CDI belum dapat bekerja. Ketika mesin sudah dihidupkan baru mulai bekerja dan juga sinyal akan dikirimkan ke PWM dari pick up coil. Sinyal yang dikirimkan sesuai dengan RPM mesin, lalu akan muncul pulse tertentu yang dikirimkan ke SCR.
SCR membuat arus kapasitor menjadi dialihkan. Pada saat rangkaian baterai terputus menyebabkan kapasitor langsung terhubung ke ignition coil. Sehingga secara otomatis muncul magnet pada kumparan primer yang besar yang mempunyai output besar dan menciptakan percikan api.
Dari percikan api inilah pembakaran pada ruang pembakaran mesin akan terjadi dan mesin akan langsung menyala.
Dioda yang mempunyai fungsi untuk mengubah arus tidak ada pada sistem ini, karena dari awal arusnya telah searah. Sehingga kalau kita lihat kedua sistem ini mempunyai rangkaian yang kurang lebih sama tetapi hanya sistem yang berbeda.
1. Baterai atau Aki
Komponen ini mempunyai fungsi sebagai penyedia awal arus listrik untuk mengisi kapasitor ketika kontak kendaraan diubah menjadi on.
2. CDI Unit
Komponen ini ialah komponen yang terintegrasi diantaranya dioda, resistor, thrysistor dan juga kapasitor yang menjadi bagian utama, yang mana kapasitor menjadi komponen utama pada sistem CDI.
Kapasitor ialah komponen elektronika yang bisa menyimpan arus dalam voltas yang lebih besar lalu dibagikan. Kurang lebih mirip seperti baterai akan tetapi bentuk fisiknya lebih kecil. Selain itu di dalam CDI juga terdapat komponen SCR yang mempunyai fungsi sebagai pengatur aliran arus kapasitor yang tepat dengan pulse igniter.
3. Voltage Converter
Komponen ini mempunyai fungsi untuk menaikan tegangan listrik dari baterai untuk mengisi kapasitor. Komponen ini bekerja seperti halnya trafo step up yang bertujuan untuk meningkatkan tegangan primer.
Tegangan yang awalnya 12 volt akan diubah menjadi 300 volt. Komponen ini menjadi peran penting untuk membuat daya dari CDI lebih besar dibandingkan dengan sistem pengapian yang biasa.
4. Pulse Igniter
Komponen ini biasanya disebut juga dengan pick up coil yang mempunyai fungsi untuk mengirim trigger dalam bentuk sinyal PMW. Sinyal ini mempunyai fungsi untuk menentukan kapan waktu untuk dischare kapasitor.
5. Ignition Coil
Komponen ini mempunyai fungsi untuk menggandakan arus output dari CDI yang awalnya 12 volt menjadi 20 Kv atau lebih, yang bertujuan memicunya percikan api.
6. Busi
Komponen terakhir yaitu busi, busi ini mempunyai fungsi untuk menghasilkan bunga api. Komponen ini bisa menghasilkan bunga api karena adanya celah antar elektroda dan masa.
Salah satu sistem pengapian elektronik yang sering digunakan pada motor jaman sekarang yaitu sistem pengapian CDI. Sistem pengapian CDI atau Capacitor Discharge Ignition diketahui lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistem pengapian konvensional. Karena mempunyai peranan yang sangat penting pada sepeda motor.
Berikut kami akan menjelaskan menganai pengertian, fungsi, sistem pengapian, cara kerja hingga komponen sistem pengapian CDI.
Pengertian CDI (Capacitor Discharge Ignition)
CDI atau Capacitor Discharge Ignition ialah salah satu komponen pada sepeda motor yang mempunyai peran yang sangat penting terutama dalam sistem pengapian. CDI harus berfungsi dengan baik supaya sepeda motor dapat menyala.Pada umumnya sepeda motor akan melakukan pembakaran yang sempurna apabila percikan api yang dihasilkan oleh busi terintegrasi melalui CDI. Maka dari itu komponen ini sangat vital karena memengaruhi peforma pada mesin.
Kalau dilihat dari bentuk fisiknya, komponen ini mempunyai bentuk yang simpel dan juga tepat digunakan pada mesin motor yang dimana tidak mempunyai ruang yang cukup luas.
Fungsi CDI (Capacitor Discharge Ignition)
Setelah kita mengetahui mengenai pengertian dari CDI, berikut penjelasan menganai fungsi dari CDI. CDI ini mempunyai fungsi yang sangat vital pada sistem pengapian kendaraan bermotor dan juga memengaruhi performa mesin motor itu sendiri.CDI mempunyai fungsi untuk mengatur waktu pengapian pada busi yang nantinya akan memacu pembakaran di ruang pembakaran pada mesin motor, hal ini menyebabkan pengapian bisa melakukan pembakaran bahan bakar dengan optimal.
Selain itu CDI juga berfungsi untuk menjaga gerak laju motor. Jenis dan juga kualitas CDI ini bisa memengaruhi laju motor sehingga kita harus memerhatikan hal ini.
Cara Kerja CDI pada Motor
Cara kerja sistem CDI ini terbagi menjadi dua jenis yakni sederhana dan modern.Versi modern menggunakan komponen pulse igniter yang mempunyai fungsi mengirim sinyal PWM sesuai dengan waktu mesin bekerja, sedangkan untuk versi sederhana dengan menggunakan komponen platina.
Platina ini mempunyai fungsi untuk mengalirkan arus pada kapasitor. CDI tidak dapat bekerja sebelum kontak motor sudah menyala atau on. Dari hal inilah maka dihasilkan aliran arus baterai CDI.
Pada kunci kontak sudah menjadi on komponen CDI belum dapat bekerja. Ketika mesin sudah dihidupkan baru mulai bekerja dan juga sinyal akan dikirimkan ke PWM dari pick up coil. Sinyal yang dikirimkan sesuai dengan RPM mesin, lalu akan muncul pulse tertentu yang dikirimkan ke SCR.
SCR membuat arus kapasitor menjadi dialihkan. Pada saat rangkaian baterai terputus menyebabkan kapasitor langsung terhubung ke ignition coil. Sehingga secara otomatis muncul magnet pada kumparan primer yang besar yang mempunyai output besar dan menciptakan percikan api.
Dari percikan api inilah pembakaran pada ruang pembakaran mesin akan terjadi dan mesin akan langsung menyala.
Sistem Pengapian CDI
Sistem pengapian CDI terbagi menjadi dua sistem. Yang pertama yaitu CDI AC dan yang kedua yaitu CDI DC. Kedua sistem ini mempunyai fungsi dan cara kerja yang sama. Namun untuk komponen dan sistem yang dijalankan memiliki perbedaan. Berikut penjelasannya sistem pengapian CDI AC dan CDI DC secara singkat.Pengertian Sistem CDI AC
Sistem pengapian CDI AC ini menggunakan tegangan utama dari alternator atau spul, yang dimana menghasilkan arus bolak-balik atau biasa juga disebut dengan arus AC yang nantinya akan digunakan pada CDI. Pada sistem ini mempunyai komponan dioda yang berfungsi untuk mengubah arus menjadi satu arah atau arus DC.1. Kelebihan CDI AC
- Arus yang dipakai berasal dari spull CDI
- Mempunyai Spull CDI sendiri untuk mengalirkan arus ke CDI
- Komponennya tidak berhubungan dengan sistem pengisian
- Mempunyai umur yang panjang
- Harga yang relatif lebih murah
2. Kekurangan CDI AC
- Arus yang dihasilkan tidak tetap, membuat mesin akan bekerja lebih keras
- Arus yang keluar tergantung dengan putaran mesin
- Kawat email di spill sering terbakara karena terjadi overheat.
Pengertian Sistem CDI DC
Sistem DC ini lebih simpel dibandingkan dengan sistem AC, karena tidak terdapat komponen rectifier membuat arus listrik yang didapatkan langsung searah, selain itu arus listrik ini dihasilkan dari kiprok.Dioda yang mempunyai fungsi untuk mengubah arus tidak ada pada sistem ini, karena dari awal arusnya telah searah. Sehingga kalau kita lihat kedua sistem ini mempunyai rangkaian yang kurang lebih sama tetapi hanya sistem yang berbeda.
1. Kelebihan CDI DC
- Memakai arus listrik searah yang berasal dari aki
- Arus stabil walaupun dengan putaran rendah
- Spull jarang mati atau jarang rusak
2. Kekurangan CDI DC
- Sangat sensitif dengan konsleting
- Apabila aki tidak mengalirkan arus 11-12 volt akan memengaruhi kinerja CDI
- Apabila kiprok masih sehat dapat digunakan walau tanpa aki
- Harga yang relatif lebih mahal
Komponen pada Sistem Pengapian CDI
Pada sistem pengapian CDI mempunyai berbagai macam komponen yang saling bekerja secara sinergi satu sama lainnya. Berikut ini komponen yang terdapat pada sistem pengapian CDI beserta fungsinya.1. Baterai atau Aki
Komponen ini mempunyai fungsi sebagai penyedia awal arus listrik untuk mengisi kapasitor ketika kontak kendaraan diubah menjadi on.
2. CDI Unit
Komponen ini ialah komponen yang terintegrasi diantaranya dioda, resistor, thrysistor dan juga kapasitor yang menjadi bagian utama, yang mana kapasitor menjadi komponen utama pada sistem CDI.
Kapasitor ialah komponen elektronika yang bisa menyimpan arus dalam voltas yang lebih besar lalu dibagikan. Kurang lebih mirip seperti baterai akan tetapi bentuk fisiknya lebih kecil. Selain itu di dalam CDI juga terdapat komponen SCR yang mempunyai fungsi sebagai pengatur aliran arus kapasitor yang tepat dengan pulse igniter.
3. Voltage Converter
Komponen ini mempunyai fungsi untuk menaikan tegangan listrik dari baterai untuk mengisi kapasitor. Komponen ini bekerja seperti halnya trafo step up yang bertujuan untuk meningkatkan tegangan primer.
Tegangan yang awalnya 12 volt akan diubah menjadi 300 volt. Komponen ini menjadi peran penting untuk membuat daya dari CDI lebih besar dibandingkan dengan sistem pengapian yang biasa.
4. Pulse Igniter
Komponen ini biasanya disebut juga dengan pick up coil yang mempunyai fungsi untuk mengirim trigger dalam bentuk sinyal PMW. Sinyal ini mempunyai fungsi untuk menentukan kapan waktu untuk dischare kapasitor.
5. Ignition Coil
Komponen ini mempunyai fungsi untuk menggandakan arus output dari CDI yang awalnya 12 volt menjadi 20 Kv atau lebih, yang bertujuan memicunya percikan api.
6. Busi
Komponen terakhir yaitu busi, busi ini mempunyai fungsi untuk menghasilkan bunga api. Komponen ini bisa menghasilkan bunga api karena adanya celah antar elektroda dan masa.
Comments
Post a Comment