Cara Kerja Relay: Pengertian, Fungsi, Komponen, Jenis, Dan Keuntungannya Skip to main content

Big Ad

Featured Post

Insurance Deductible Options

Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in

Cara Kerja Relay: Pengertian, Fungsi, Komponen, Jenis, Dan Keuntungannya

Cara Kerja Relay: Pengertian, Fungsi, Komponen, Jenis, Dan Keuntungannya

Pengertian Relay

Relay ialah komponen elektronika berupa saklar yang dioperasikan secara listrik dan juga terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch). Komponen ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan saklar sehingga arus listrik yang kecil bisa menghantarkan listrik bertegangan lebih tinggi.

Contohnya seperti relay yang mempunyai elektromagnetik 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay untuk menghantarkan listrik 220V dan juga 2A.

Tidak hanya pada panel listrik saja komponen elektronika yang satu ini juga terdapat starter dan juga klakson mobil serta jenis kendaraan lainnya.

Fungsi Relay

Terdapat beberapa fungsi relay yang perlu diketahui, diantaranya:
  • Untuk menjalankan fungsi logika (logic function)
  • Untuk memberikan fungsi pada penundaan waktu (Time Delay Function)
  • Untuk mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan bantuan dari sinyal tegangan yang rendah.
  • Untuk melindungi motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan tegangan maupun hubungan singkat arus listrik.

Komponen Relay

Relay mempunyai tiga komponen utama yakni common, koil, dan kontak.
  • Common ialah bagian yang menyambung Normally Close (dalam keadaan normal).
  • Koil yang disebut juga kumparan yang mempunyai fungsi untuk menciptakan medan magnetik.
  • Kontak yang terdiri atas normally open dan normally close. Normally open ialah kondisi awal sebelum sakelar diaktifkan maka akan selalu berada pada posisi terbuka, sedangkan normally close ialah kondisi awal sebelum sakelar diaktifkan maka akan selalu berada pada posisi tertutup.

Di dalam relay terdapat berbagai komponen tambahan yang masing-masing juga mempunyai fungsi sendiri-sendiri yaitu:

1. Electromagnet (Coil)

Electromagnet mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke iron core dan membuat armature merubah posisi awalnya. Selain itu juga berfungsi untuk membentuk medan magnet ketika memeroleh tegangan listrik yang sesuai tegangan relay. Electromagnet atau coil ini berbentuk lilitan kawat tembaga berlapis email.

2. Armature

Armature ialah sebuah material berupa lempengan logam yang mempunyai fungsi sebagai tuas kontak yang bergerak merubah posisi kontak. Perubahan posisi tersebut bergantung dari sifat magnetik komponen besi yang mempengaruhinya.

3. Spring

Spring ialah modul yang mempunyai fungsi mengatur kondisi dari armature. Jadi, apabila terdapat aliran listrik dari coil maka spring bakal mendorong sisi belakang armature ke atas sehingga posisinya berubah.

4. Switch Contact Point


Switch Contact Point ialah saklar yang mempunyai fungsi sebagai kontak output relay. Terdapat dua kondisi yakni normally open dan juga normally close.

Maksud dari normally open ialah kontak normal saat lilitan A1 dan lilitan A2 belum memperoleh tegangan atau juga disebut sebagai kontak tertutup. Sedangkan normally close artinya kontak relay secara normal ketika lilitan A1 dan A2 belum mendapatkan tegangan disebut sebagai kontak terbuka.

5. Inti Besi

Bagian inti besi mempunyai dua fungsi dalam sistem ini. Fungsi pertama yakni dengan sifat magnetiknya berperan dalam hal menarik armature sehingga dapat mengubah posisi switch contact points. Fungsi kedua yakni menjadi bahan yang bersifat magnetik saat terinduksi dari coil elektromagnetik.

Cara Kerja Relay

Jadi, ketika kumparan elektromagnetik yang didalamnya terdapat logam feromagnetis dialiri arus listrik maka akan timbul sebuah medan magentik sementara. Selanjutnya akan menarik tuas armature sehingga posisi kontak switch atau saklar jadi berubah. Jika sebelumnya yaitu normally close berubah menjadi normally open.

Nah sifat magnetik sementara ini akan terus ada selama coil elektromagnetik masih dialiri arus listrik. Contoh penerapan sederhana relay seperti lampu otomatis 220 VAC yang dikontrol rangkaian sensor cahaya dengan tegangan hanya sebesar 6 Volt DC.

Jenis Relay

Berikut beberapa jenis relay yang sangat mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:

1. Relay Elektromagnetik

Dirancang khusus menggunakan listrik mekanik dan magnetik. Ciri lainnya dengan adanya coil dalam kontak mekanis. Maka dari itu, ketika coil diaktifkan oleh sistem supply maka kontak mekanis akan menjadi terbuka.

2. Relay Induksi

Relay Induksi yaitu komponen pelindung dalam listrik AC dan DC. Gerakan pada kontak mekanis terjadi akibat konduktor cawan bergeser melalui interaksi fluks elektromagnetik.

3. Relay Daya Tarik

Jenis relay yang satu ini bisa digunakan pada aliran listrik berarus searah maupun arus bolak-balik. Saat coil dialiri dengan arus listrik, bagian besinya akan tertarik.

Jika hal itu terjadi, maka dapat merubah posisi dari off menjadi on. Relay ini tidak mempunyai waktu delay sehingga tidak cocok dipakai pada operasi instan.

4. Relay Penahan Magnetik

Merupakan jenis relay yang menggunakan magnet permanen dengan remitansi tinggi supaya arus listrik tetap dapat stabil. Selain itu juga untuk melindungi rangkainnya dari konsleting listrik yang berpotensi kebakaran.

5. Relay Hibrida

Merupakan gabungan dari relay elektromagnetik dan komponen-komponen lainnya. Bagian inputnya berisi rangkaian elektronik yang dapat menjalankan fungsi kontrol dan juga perbaikan.

6. Reed Relay

Terdiri atas sepasang stripe magnetic yang tersegel dalam tabung gelas. Medan magnet pada coil yang melilit membuatnya menjadi bergerak sehingga akan terjadi perubahan posisi pada kontak mekanis.

7. Relay Thermal

Relay thermal ialah relay yang mempunyai ciri khas ketika efek panas terkena kontak mekanis maka posisi kontaknya akan berubah. Relay thermal mempunyai fungsi untuk melindungi bagian-bagian komponen seperti tegangan, dan juga daya, serta arus listrik.

8. Solid State Relay

Merupakan relay dengan komponen utamanya yaitu Solid State. Supaya operasi switching dapat dilakukan tanpa harus memindahkan bagian apapun.

Selain itu, terdapat juga jenis relay berdasarkan jumlah pole dan juga throw. Pole ialah banyaknya kontak yang dimiliki sebuah relay sedangkan throw ialah banyaknya kondisi yang dimiliki sebuah kontak. Berikut ini jenis-jenisnya:
  • Single Pole Single Throw: relay yang memiliki empat kaki terminal. Dua sebagai kontak point dan juga dua lainnya untuk coil.
  • Single Pole Double Throw: mempunyai lima kaki terminal. Tiga sebagai kontak point, dan dua sebagai throw serta satu sebagai pole.
  • Double Pole Double Throw: mempunyai delapan kaki terminal. Enam sebagai kontak point dan juga dua untuk saklar single pole double throw.
Selain jenis-jenis yang telah disebutkan diatas, masih banyak lagi jenis-jenis relay lainnya yang tidak dapat disebutkan semuanya pada artikel ini.

Keuntungan Menggunakan Relay

Memakai relay dalam sebuah sistem listrik atau elektromnika dapat memberikan banyak sekali keuntungan, diantaranya sebagai berikut:
  • Dapat menggunakan arus listrik kecil untuk mengendalaikan arus listrik besar.
  • Dapat mengendalikan lebih dari satu kontak komponen berkat adanya sebuah sinyal kontrol.
  • Dapat mengaktifkan maupun menonaktifkan peralatan yang sulit
  • Dapat mengamankan atau mengisolasi bahaya tegangan tinggi.
Demikian pembahasan seputar pengertian, fungsi, jenis-jenis, cara kerja, dan keuntungan memakai relay.

Comments

Populer

Cara Kerja Kincir Angin: Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan kekurangannya

Pengertian Kincir Angin Kincir angin adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik. Sehingga kincir angin dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia daerah yang sudah menerapkan pembangkit listrik tenaga angin ialah Nusa Tengara Timur dan Yogyakarta. Cara Kerja Kincir Angin Cara kerja kincir angin ialah dengan memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor hingga bisa diubah menjadi energi listrik. Maka dari itu, alat ini biasanya digunakan di daerah pulau-pulau kecil yang memiliki tiupan angin stabil dan kencang. Pada kincir angin terdapat beberapa bagian yang menjadi komponennya seperti generator dan baling-baling. Kedua komponen tersebut membantu kerja kincir angin agar bisa menghasilkan energi listrik. Di bawah ini rangkain kerja dari kincir angin, antara lain: Kerja kincir angin diawali dengan adanya sumber energi angin yang mengakibatkan turbin atau kincir angin berputar Kemudian putaran dari turbin

Cara Kerja Komputer

Cikal bakal komputer hanyalah sebuah mesin hitung sederhana. Zaman dahulu komputer hanya mesin hitung untuk menghitung tabel angka. Seiring dengan berjalannya waktu, komputer mengalami perkembangan dan telah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang bermanfaat untuk mempermudah kegiatan manusia. Komputer merupakan alat elektronik yang terdiri dari rangkaian berbagai komponen yang saling terhubung sehingga akan membentuk suatu sistem kerja. Cara kerja komputer tersebut dapat melakukan pekerjaan secara otomatis berdasarkan program yang di perintahkan kepadanya sehingga mampu untuk menghasilkan informasi berdasarkan data dan program yang telah ada. Suatu pengolahan data dengan menggunakan komputer sebagai medianya dikenal dengan istilah Electronic Data Processing (EDP). Pengolahan data merupakan suatu proses dimana sebuah data diproses atau diubah ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, yang berupa sebuah informasi. Agar komputer bisa digunakan untuk mengolah sebuah dat

Financial Crisis Preparedness

Financial Crisis Preparedness Importance Of Financial Crisis Preparedness Financial crisis preparedness is of crucial importance for individuals, businesses, and governments alike. A financial crisis can have far-reaching impacts on the economy, leading to job losses, business closures, and declining financial markets. It is essential to have a well-developed crisis plan in place to help mitigate the effects of a financial crisis and ensure a swift recovery. Such a plan should include measures to manage risks, maintain financial stability, and ensure access to emergency funding. Additionally, it should involve regular stress tests to assess the ability of the financial system to withstand shocks. The benefits of such preparedness are significant and can help to prevent or minimize the negative impacts of a financial crisis on the economy and society as a whole. - The Impact Of Financial Crises On Individuals And Economies Financial crises