Sifat Dan Indikator Asam Basa Skip to main content

Big Ad

Featured Post

Insurance Deductible Options

Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in

Sifat Dan Indikator Asam Basa

Sifat Dan Indikator Asam Basa

Senyawa asam dan basa sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui sifat-sifat senyawa asam dan basa dengan baik. Sifat-sifat asam dan basa di antaranya sebagai berikut:

1. Penampilan fisis

Senyawa asam akan memberikan rasa masam jika dicicipi. Tingkat keasaman antara asam satu dengan asam lainnya tidak sama. Misalkan kita mencoba mencicipi asam cuka dan asam pada buah jeruk. Meskipun buah jeruk dan cuka sama-sama memiliki rasa masam, namun orang cenderung lebih tahan memakan jeruk dari pada langsung memakan cuka. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tingkat keasaman cuka lebih tinggi dari pada asam sitrat pada buah jeruk. Selain itu, asam dapat menyebabkan korosi pada logam (bersifat korosif/merusak)

Lain halnya dengan asam, basa memberikan rasa pahit atau getir jika kita mencicipinya. Basa terasa licin saat terkena kulit. Namun apabila basa yang digunakan basa kuat maka dapat menyebabkan kulit menjadi rusak (bersifat kaustik/merusak kulit).

2. Ionisasi dalam air

Bila dilarukan dalam air, asam dapat menghasilkan ion H+ (ion hidrogen) dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Peristiwa terurainya asam menjadi ion-ion pembentukannya dapat dituliskan sebagai berikut:

    HA(aq) H+(aq) + A-(aq)

Jika basa dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH- (ion hidroksi) dan ion sisa basa yang bermuatan positif. Apabila ion OH- hampir seluruhnya dilepaskan atau terionisasi sempurna, maka termasuk basa kuat atau memiliki derajat kesamaan yang rendah dan begitu juga sebaliknya.

Secara umum, peristiwa peruraian basa menjadi ion-ion pembentukannya dapat ditulisakan sebagai berikut:

    BOH(aq) → B+(aq) + OH-(aq) 

3. Daya hantar listrik

Senyawa asam dan basa sama-sama mampu menghasilkan ion-ion jika dilarutkan dalam air. Ion-ion ini bergerak bebas di dalam larutan sehingga mampu menjadi agen penghantar arus listrik. Dengan demikian, baik asam maupun basa sama-sama mampu menghantarkan arus listrik dengan baik.

4. Derajat keasaman

Suatu senyawa netral memiliki derajat keasaman (pH) sama dengan 7. Senyawa asam memiliki pH < 7, sedangkan senyawa basa memiliki pH > 7.

 

Indikator Asam dan Basa

Suatu senyawa dapat diketahui bersifat asam atau basa dengan menggunakan indikator. Indikator adalah asam organik lemah atau basa organik lemah yang dapat berubah warna pada rentang pH tertentu. Berikut beberapa indikator asam dan basa yang sering digunakan.

1. Kertas lakmus

Kertas lakmus akan menunjukan warna berbeda jika dicelupkan ke dalam larutan yang bersifat asam, basa, atau netral. Kertas lakmus memiliki beberapa kelebihan yaitu praktis, mudah, murah, dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam atau pun basa, lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapat bertahan lama, serta lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk lakmus kertas. Walaupun demikian, kertas lakmus memiliki kelemahan yaitu tidak bisa digunakan untuk mengukur secara teliti dan perubahan warna yang ditunjukan tidak bisa menunjukan pH larutan dengan cepat.

Ada dua macam kertas lakmus yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Lakmus merah akan tetap berwarna merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam, namun akan berubah menjadi biru jika dicelupkan ke dalam larutan basa. Adapun lakmus biru pada larutan basa akan tetap biru, namun jika dicelupka kedalam larutan asam akan berubah menjadi merah. Baik lakmus merah atau pun biru tidak akan berubah warna jika dicelupkan ke dalam larutan netral.

2. Larutan indikator

larutan indikator dapat berubah warna tertentu sesuai tingkat keasaman atau kebasaan zat. Perubahan warna terjadi ketika zat diteteskan ke dalam larutan indikator. Larutan indikator misalnya fenol ftalein, metil jingga, metil merah, dan bromtimol biru.

Larutan indikator memiliki rentang pH tertentu sesuai perubahan warna yang ditunjukan. Oleh karena itu, penentuan pH asam basa dengan larutan indikator hanya dilakukan dalam bentuk rentang trayek pH tanpa bisa menunjukan nilai pH secara tepat.

3. Indikator alami

Larutan asam dan basa juga dapat diidentifikasi dengan menggunakan bahan-bahan alam yang ada di lingkungan sekitar. Prinsip indikator ini dapat memberikan warna berbeda jika ditempatkan pada lingkungan asam, basa, atau netral. Contoh indikator alami yang banyak digunakan adalah bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, kubis ungu, atau pun jenis bunga-bungaan yang berwarna.

Sebagai contoh ambil kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Kulit manggis dalam keadaan netral berwarna ungu. Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan dengan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi coklat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman.

4. Indikator universal

Indikator universal berupa kertas yang dapat membedakan larutan asam dan basa serta mengetahui harga pH-nya. Cara kerja indikator ini sangat sederhana, sehelai kertas indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian hasilnya dicocokkan dengan peta warna pada kemasan. Warna indikator menyatakan nilai pH.

5. pH meter

Indikator-indikator sebelumnya hanya menunjukan perubahan warna tanpa menunjukan harga pH (tingkat keasaman atau kebasaan) yang tepat. Jadi, harga pH hanya perkiraan sesuai trayek pH-nya. Oleh karena itu, sekarang digunakan pH meter yaitu alat yang dapat menunjukkan pH suatu zat secara langsung. Alat ini lebih akurat dan mudah dari pada indikator lainnya. elektroda dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya kemudian nilai pH akan secara langsung tertera pada layar digital alat pH meter tersebut. pH meter dapat digunakan untuk mengukur pH tanah, air sungai, dan berbagai jenis larutan.

 

pH Asam dan Basa

derajat keasaman atau kebasaan suatu zat dinyatakan dengan pH (potensial of hydrogen). pH memiliki skala 1 sampai 14. Zat yang bersifat asam memiliki pH kurang dari 7. Makin kuat tingkat keasaman zat, maka nilai pH-nya makin rendah. Dengan demikian, zat dengan pH = 1 memiliki sifat yang sangat asam misalnya asam klorida (HCL). Zat dengan pH = 7 dikatakan memiliki pH netral. pH netral berarti tidak bersifat asam maupun basa, contohnya air murni. Sebaliknya, zat yang bersifat basa memiliki pH di atas 7. Makin kuat tingkat kebasaan suatu nilai pH-nya makin tinggi. Zat dengan pH = 14 bersifat sangat basa misalnya natrium hidroksida (NaOH).


Comments

Populer

Cara Kerja Kincir Angin: Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan kekurangannya

Pengertian Kincir Angin Kincir angin adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik. Sehingga kincir angin dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia daerah yang sudah menerapkan pembangkit listrik tenaga angin ialah Nusa Tengara Timur dan Yogyakarta. Cara Kerja Kincir Angin Cara kerja kincir angin ialah dengan memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor hingga bisa diubah menjadi energi listrik. Maka dari itu, alat ini biasanya digunakan di daerah pulau-pulau kecil yang memiliki tiupan angin stabil dan kencang. Pada kincir angin terdapat beberapa bagian yang menjadi komponennya seperti generator dan baling-baling. Kedua komponen tersebut membantu kerja kincir angin agar bisa menghasilkan energi listrik. Di bawah ini rangkain kerja dari kincir angin, antara lain: Kerja kincir angin diawali dengan adanya sumber energi angin yang mengakibatkan turbin atau kincir angin berputar Kemudian putaran dari turbin

Cara Kerja Komputer

Cikal bakal komputer hanyalah sebuah mesin hitung sederhana. Zaman dahulu komputer hanya mesin hitung untuk menghitung tabel angka. Seiring dengan berjalannya waktu, komputer mengalami perkembangan dan telah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang bermanfaat untuk mempermudah kegiatan manusia. Komputer merupakan alat elektronik yang terdiri dari rangkaian berbagai komponen yang saling terhubung sehingga akan membentuk suatu sistem kerja. Cara kerja komputer tersebut dapat melakukan pekerjaan secara otomatis berdasarkan program yang di perintahkan kepadanya sehingga mampu untuk menghasilkan informasi berdasarkan data dan program yang telah ada. Suatu pengolahan data dengan menggunakan komputer sebagai medianya dikenal dengan istilah Electronic Data Processing (EDP). Pengolahan data merupakan suatu proses dimana sebuah data diproses atau diubah ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, yang berupa sebuah informasi. Agar komputer bisa digunakan untuk mengolah sebuah dat

Financial Crisis Preparedness

Financial Crisis Preparedness Importance Of Financial Crisis Preparedness Financial crisis preparedness is of crucial importance for individuals, businesses, and governments alike. A financial crisis can have far-reaching impacts on the economy, leading to job losses, business closures, and declining financial markets. It is essential to have a well-developed crisis plan in place to help mitigate the effects of a financial crisis and ensure a swift recovery. Such a plan should include measures to manage risks, maintain financial stability, and ensure access to emergency funding. Additionally, it should involve regular stress tests to assess the ability of the financial system to withstand shocks. The benefits of such preparedness are significant and can help to prevent or minimize the negative impacts of a financial crisis on the economy and society as a whole. - The Impact Of Financial Crises On Individuals And Economies Financial crises