Pengertian dan Jenis-Jenis Pengelasan Skip to main content

Big Ad

Featured Post

Insurance Deductible Options

Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in

Pengertian dan Jenis-Jenis Pengelasan


Pengertian dan Jenis-Jenis Pengelasan

Proses pengelasan berkaitan dengan lempengan baja yang dibuat dari kristal besi dan karbon sesuai struktur mikronya, dengan bentuk dan arah tertentu. Lalu sebagian dari lempengan logam tersebut dipanaskan hingga meleleh. Kalau tepi lempengan logam itu disatukan, terbentuklah sambungan. Umumnya, pada proses pengelasan juga ditambahkan dengan bahan penyambung seperti kawat atau batang las. Kalau campuran tersebut sudah dingin, molekul kawat las yang semula merupakan bagian lain kini menyatu.

Proses pengelasan tidak sama dengan menyolder di mana untuk menyolder bahan dasar tidak meleleh. Sambungan terjadi dengan melelehkan logam lunak misalnya timah, yang meresap ke pori-pori di permukaan bahan yang akan disambung. Setelah timah solder dingin maka terjadilah sambungan. Perbedaan antara solder keras dan lunak adalah pada suhu kerjanya di mana batas kedua proses tersebut ialah pada suhu 450 derajat Celcius. Pada pengelasan, suhu yang digunakan jauh lebih tinggi, antara 1500 hingga 1600 derajat Celcius.

Pengelasan dengan metode yang dikenal sekarang, mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih langka.

Pada Perang Dunia II, proses pengelasan untuk pertama kalinya dilakukan dalam skala besar. Dengan las listrik, dalam waktu singkat, Amerika Serikat dapat membuat sejumlah kapal sekelas dengan kapal SS Liberty, yang merupakan kapal pertama yang diluncurkan dengan di las. Di mana sebelumnya kapal yang dikeluarkan, proses pengerjaan menggunakan paku keling (‘’rivets’’). Pada masa itu, muncul pula cara pertama untuk mengetes hasil pengelasan, seperti uji ‘’kerfslag’’ (lekukan yang tertutup lapisan).

Pengelasan adalah Sebuah ikatan karena adanya proses metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan cair. Dari pengertian tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa pengertian las adalah sebuah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas baik sumbernya dari panas aliran listrik maupun api dari pembakaran gas.

Dewasa ini jenis pengelasan semakin banyak dengan adanya kemajuan teknologi, baik proses pengelasan yang menggunakan bahan tambah atau filler maupun yang tanpa menggunakan bahan tambah. Yang terbaru adalah proses pengelasan yang menggunakan energi putaran yang nantinya akan terjadi gesekan dan menimbulkan panas yang tinggi dan dapat digunakan untuk proses pengelasan yang biasanya disebut dengan proses las friction welding.

Pengelasan juga dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu jenis pengelasan tekan, pengelasan cair dan juga pematrian. Berikut ini pengertian pengelasan dan klasifikasi pengelasan.

Dibawah ini klasifikasi dari cara pengelasan:

1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang terbakar. Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.
  • Las gas
  • Las listrik terak
  • Las listrik gas
  • Las listrik termis
  • Las listrik elektron
  • Las busur plasma
2. Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu. Pematrian adalah cara pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan dengan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah.
  • Las resistensi listrik
  • Las titik
  • Las penampang
  • Las busur tekan
  • Las tekan
  • Las tumpul tekan
  • Las tekan gas
  • Las tempa
  • Las gesek
  • Las ledakan
  • Las induksi
  • Las ultrasonic
3. Las busur adalah proses las busur yang paling sederhana, paling murah, dan sebagian besar digunakan di industri manufaktur saat ini.
  • Elektrode terumpan
4. Las busur gas adalah proses pengelasan secara listrik yang menyambungkan bahan logam, baik logam murni maupun logam campuran, menggunakan sumber panas yang berasal dari elektrode yang dipasok secara kontinu menggunakan busur listrik.
  • Las m16
  • Las busur CO2
5. Las busur gas dan fluks yang terdiri dari campuran mineral dan bahan kimia yang akan juga menjadi penentu jenis pekerjaan las.
  • Las busur CO2 dengan elektrode berisi fluks
  • Las busur fluks
  • Las elektrode berisi fluks
  • Las busur fluks
  • Las elektrode tertutup
  • Las busur dengan elektrode berisi fluks
  • Las busur terendam
  • Las busur tanpa pelindung
  • Elektrode tanpa terumpan
  • Las TIG atau las wolfram gas

Proses Pengelasan Berdasarkan Sumber Energi:

1. Energi Listrik.

Sumbernya dari busur listrik yang terjadi saat elektroda atau kawat las menyentuh benda kerja karena adanya pertukaran ion.
Contoh: Las SMAW, GMAW, SAW dan lainnya.

2. Energi Kimia.

Proses pengelasan yang sumber panasnya dihasilkan dari bahan bakar gas dengan udara yang sifatnya eksotermik.
Contoh: Explosion Welding (EXW) dan las termit.

3. Energi Mekanik.

Sumber panas pengelasannya dihasilkan dari adanya gesekan dan tekanan.
Contoh: Pengelasan Friction Stir Welding.

Klasifikasi Pengelasan di atas berdasarkan cara kerja dan sumber energi. Jika dijadikan satu jenis pengelasan sangat banyak, berikut ini jenis-jenis pengelasan.

Untuk macam-macam pengelasan secara umum berikut ini daftarnya.

1. OAW (Oxy Acetylene Welding) adalah proses pengelasan yang sumber panasnya dihasilkan dari campuran gas oksigen dan asetilen.

2. SMAW (Shielded Metal Arc Welding) adalah pengelasan busur listrik, sumber energi panas yang dihasilkan dari energi listrik dirubah menjadi energi panas untuk melelehkan elektroda dan benda kerja.

3. GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) ialah jenis pengelasan elektroda tidak terumpan, artinya elektroda hanya sebagai penghasil busur dan tidak ikut mencair. Untuk jenis elektrodanya adalah wolfram atau tungsten, sebagai pelindung lasannya menggunakan gas Argon, Helium dan campuran keduanya.

4. SAW (Submerged Arc Welding) adalah las busur terendam, saat proses pengelasan berlangsung busur las tertutupi oleh flux yang berbentuk seperti pasir. Hal tersebut yang membuat jenis pengelasan ini dinamakan las busur terendam.

5. FCAW (Flux Core Arc Welding) merupakan jenis pengelasan dengan dua jenis pelindung yaitu flux yang berada di dalam kawat las dan tambahan pelindung gas, dapat berupa gas CO2 campuran argon.

6. GMAW (Gas Metal Arc Welding) yaitu pengelasan busur listrik yang menggunakan pelindung berupa gas. Jenis pengelasan ini terbagi menjadi 2 yaitu MIG (Metal Inert Gas) dan MAG (Metal Active Gas). Untuk MIG menggunakan jenis gas muliah sebagai pelindung yaitu Argon, Helium dan campuran keduanya, sedangkan untuk MAG menggunakan gas CO.

7. FSW (Friction Stir Welding) merupakan jenis pengelasan yang menggunakan mesin frais untuk proses pengelasan. Sistem kerjanya dua plat dicekam kemudian bagian yang disambung akan dikenakan dengan tool yang diputar oleh mesin frais sehingga terjadi gesekan dan timbul panas yang melelehkan material sehingga timbul proses pengelasan yang membuat kedua material tersebut tersambung.

8. Spot Welding merupakan las titik yang cara kerjanya dua benda ditekan dengan dua elektroda yang dilancipkan. Jadi proses penyambungannya tidak kontinyu melainkan berupa titik sesuai dengan lokasi yang dilas. Aplikasinya biasanya untuk pelat pelat tipis pada dunia otomotif atau kerangka body.

9. Seam Welding sejenis dengan spot welding, yang membedakannya pengelasan ini sambungannya secara kontinyu atau memanjang.

10. Stud Welding adalah teknik yang mirip dengan pengelasan kilat di mana pengikat atau mur yang dibentuk khusus dilas ke bagian logam lain, biasanya logam dasar atau substrat. Pengikat dapat mengambil bentuk yang berbeda, tetapi biasanya jatuh di bawah berulir, tidak berulir, atau disadap.

11. PAW (Plasma Arc Welding) pengelasan busur plasma adalah proses pengelasan busur yang mirip dengan pengelasan busur tungsten gas. Busur listrik terbentuk antara elektroda dan benda kerja. Perbedaan utama dari GTAW adalah bahwa di PAW, elektroda diposisikan di dalam badan obor, sehingga busur plasma dipisahkan dari selubung gas pelindung.


Fungsi dari pengelasan:

Fungsi Pengelasan adalah untuk mendapatkan kekuatan sambungan logam yang melebihi dari sifat mekanik (kekuatan tarik, kekerasan, ketangguhan) logam induk. Sebenarnya fungsi pengelasan juga bisa untuk melapisi permukaan material agar mempunyai nilai kekerasan yang lebih tinggi dengan tujuan agar tahan dari gesekan atau abrasif.


Comments

Populer

Cara Kerja Kincir Angin: Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan kekurangannya

Pengertian Kincir Angin Kincir angin adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik. Sehingga kincir angin dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia daerah yang sudah menerapkan pembangkit listrik tenaga angin ialah Nusa Tengara Timur dan Yogyakarta. Cara Kerja Kincir Angin Cara kerja kincir angin ialah dengan memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor hingga bisa diubah menjadi energi listrik. Maka dari itu, alat ini biasanya digunakan di daerah pulau-pulau kecil yang memiliki tiupan angin stabil dan kencang. Pada kincir angin terdapat beberapa bagian yang menjadi komponennya seperti generator dan baling-baling. Kedua komponen tersebut membantu kerja kincir angin agar bisa menghasilkan energi listrik. Di bawah ini rangkain kerja dari kincir angin, antara lain: Kerja kincir angin diawali dengan adanya sumber energi angin yang mengakibatkan turbin atau kincir angin berputar Kemudian putaran dari turbin

Cara Kerja Komputer

Cikal bakal komputer hanyalah sebuah mesin hitung sederhana. Zaman dahulu komputer hanya mesin hitung untuk menghitung tabel angka. Seiring dengan berjalannya waktu, komputer mengalami perkembangan dan telah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang bermanfaat untuk mempermudah kegiatan manusia. Komputer merupakan alat elektronik yang terdiri dari rangkaian berbagai komponen yang saling terhubung sehingga akan membentuk suatu sistem kerja. Cara kerja komputer tersebut dapat melakukan pekerjaan secara otomatis berdasarkan program yang di perintahkan kepadanya sehingga mampu untuk menghasilkan informasi berdasarkan data dan program yang telah ada. Suatu pengolahan data dengan menggunakan komputer sebagai medianya dikenal dengan istilah Electronic Data Processing (EDP). Pengolahan data merupakan suatu proses dimana sebuah data diproses atau diubah ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, yang berupa sebuah informasi. Agar komputer bisa digunakan untuk mengolah sebuah dat

Financial Crisis Preparedness

Financial Crisis Preparedness Importance Of Financial Crisis Preparedness Financial crisis preparedness is of crucial importance for individuals, businesses, and governments alike. A financial crisis can have far-reaching impacts on the economy, leading to job losses, business closures, and declining financial markets. It is essential to have a well-developed crisis plan in place to help mitigate the effects of a financial crisis and ensure a swift recovery. Such a plan should include measures to manage risks, maintain financial stability, and ensure access to emergency funding. Additionally, it should involve regular stress tests to assess the ability of the financial system to withstand shocks. The benefits of such preparedness are significant and can help to prevent or minimize the negative impacts of a financial crisis on the economy and society as a whole. - The Impact Of Financial Crises On Individuals And Economies Financial crises