Bidang-Bidang Wirausahawan Skip to main content

Big Ad

Featured Post

Insurance Deductible Options

Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in

Bidang-Bidang Wirausahawan

Sebelum memulai usaha, terlebih dahulu perlu mengetahui pemilihan bidang yang ingin digeluti. Pemilihan bidang usaha ini penting agar kita mampu mengenal seluk-beluk usaha tersebut dan mampu mengelolanya. Pemilihan bidang ini harus disesuaikan dengan minta atau bakat seseorang karena minat dan bakat merupakan faktor penentu dalam menjalankan usaha.

Di samping faktor minat atau bakat, faktor penentu lainnya adalah modal yang dimiliki. Setiap bidang usaha memerlukan modal yang besarnya tergantung usahanya. Faktor modal dapat dicari dari berbagai sumber, baik dari kantong pribadi, para sanak famili, rekan-rekan sejawat, atau pinjaman. Namun, untuk usaha baru modal pinjaman relatif lebih sulit diperoleh karena jarang lembaga keuangan yang mau membiayai usaha yang masih baru.

Faktor lainnya adalah jangka waktu memperoleh penghasilan atau keuntungan. Ada usaha yang jangka waktu perolehan keuntungannya relatif pendek, sedang, dan panjang. Usaha jangka pendek maksudnya adalah jangka waktu yang diperlukan dai bawah satu tahun misalnya untuk produk pertanian sayur-mayur, usaha ternak ayam, atau ikan. Usaha jangka menengah berkisar antara 1 hingga 3 tahun, seperti bidang industri perdagangan. Usaha jangka menengah bidang pertanian antra lain jeruk dan cokelat. Sementara itu, usaha jangka panjang di atas 3 tahun, seperti perkebunan kelapa sawit dan karet.

Faktor besarnya laba yang akan diperoleh dapat dijadikan sebagai acuan. Ada usaha yang dalam waktu singkat, antar satu hingga tiga bulan sudah menghasilkan laba, namun ada pula usaha yang memerlukan waktu lama. Artinya, harus mengembalikan modal terlebih dahulu baru dapat memetik hasilnya.

Pengalaman dalam bidang tertentu, seperti pernah melakukan job training atau praktik kerja, sangat berguna bagi pengusaha dalam rangka memilih usaha yang akan dimasukinya. Di samping itu, pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman orang lain dalam bidang yang diinginkan.

Bidang-Bidang Wirausahawan

Jadi, untuk menentukan bidang usaha yang akan digeluti tergantung dari lima faktor sebagai berikut:

1. Minat atau bakat

Minat atau bakat sudah ada dan dapat timbul dari dalam diri seseorang. Artinya, kertertarikan pada suatu bidang sudah tertanam dalam dirinya. Minat juga dapat tumbuh setelah dipelajari dari berbagai cara. Namun, seseorang yang memiliki minat dari dalam atau bakat dari keturunan akan lebih mudah dan lebih cepat beradaptasi dalam mengembangkan usahanya.

2. Modal

Modal secara luas dapat diartikan uang. Untuk memulai usaha terlebih dulu diperlukan sejumlah uang. Dalam arti sempit modal dapat dikatakan sebagai keahlian seseorang. Dengan keahlian tertentu seseorang dapat bergabung dengan mereka yang memiliki modal untuk menjalankan usaha.

3. waktu

Waktu adalah masa seseorang untuk menikmati hasil dari usahanya. Setiap usaha memiliki masa yang berbeda-beda ada yang dalam jangka waktu pendek ada pula dalam jangka waktu menengah atau panjang. Dalam jangka pendek artinya di bawah satu tahun usaha tersebut sudah memberikan hasil, misalnya usaha daging, agribisnis, usaha jasa, peternakan ikan atau ayam. Kemudian dalam jangka menengah misalnya usaha jeruk, cokelat atau perternakan kambing, sedangkan dalam jangka panjang seperti pertanian karet atau kelapa sawit.

4. Laba

Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah besarnya margin laba yang diinginkan. Di samping itu, dalam hal laba yang perlu dipertimbangkan adalah jangka waktu memperoleh laba tersebut. Margin laba maksudnya jumlah laba yang akan diperoleh (dalam persentase tertentu), sedangkan jangka waktu lama tidaknya memperoleh laba, sesaat atau terus-menerus.

5. Pengalaman

Pengalaman maksudnya pengalaman pribadi pengusaha tersebut atau pengalaman orang lain yang telah berhasil dalam melakukan usaha. Pengalaman ini merupakan pedoman atau guru agar tidak melakukan kesalahan dalam menjalankan usahanya nanti.

 

Bidang usaha yang dapat digeluti untuk pemula sesuai dengan minat dan bakat, terutama untuk usaha kecil dan menengah antara lain sebagai berikut:

1. Sektor Kecantikan

Usaha di sektor kecantikan contohnya membuka usaha salon dan SPA atau kencantikan lainnya. Sebelum membuka usaha ini, sebaiknya calon pengusaha terlebih dahulu memahamai seluk-beluk kecantikan, misalnya dengan cara mengikuti kursus kecantikan. Dengan demikian, pengusaha tersebut lebih mudah mengelola usahanya dan tidak tergantung kepada anak buah jika terjadi suatu masalah.

2. Sektor Keterampilan

Contoh usaha di sektor keterampilan antara lain sektor jasa perbaikan (service), seperti service elektronik (televisi, radio, kulkas, AC), bengkel (sepeda motor atau mobil), atau service mesin-mesin. Seperti halnya dengan sektor kecantikan, calon pengusaha di sektor keterampilan jasa perbaikan juga perlu mengikuti kursus keterampilan sesuai dengan bidang yang dimiliknya.

3. Sektor Konsultan

Usaha di bidang konsultan maksudnya adalah menjadi penasihat untuk berbagai bidang usaha. Misalnya, konsultan manajemen, konsultan hukum, konsultan psikiater, konsultan teknik, dan konsultan lainnya. Pendirian konsultan jelas harus memiliki latar belakang bidang ilmu yang akan mendukung usahanya. Sebagai contoh, konsultan hukum bagi mereka yang berlatar hukum, konsultan teknik bagi mereka yang berlatar belakang teknik, dan seterusnya.

4. Sektor Industri

Sektor industri sangatlah luas dan beragam. Sektor ini akan menghasilkan suatu produk olahan. Untuk usaha kecil dan menengah misalnya pabrik makanan seperti, tahu, tempe, kerupuk, roti, atau usaha industri batu bata, genteng, dan garment.

5. Sektor Tambang

Sektor tambang juga dapat dilakukan untuk usaha kecil dan menengah, seperti usaha penambangan pasir, kaolin, timah, emas, atau batubara.

6. Sektor Kelautan

Usaha yang dapat dilakukan di sektor kelautan adalah usaha penangkapan ikan dengan menyediakan atau memproduksi kapal-kapal penangkapan ikan bagi para nelayan, baik untuk skala kecil maupun menengah.

7. Sektor Perikanan

Usaha di sektor perikanan antara lain membuka usaha tambak ikan atau udang, baik di air tawar maupun air laut. Usaha perikanan di air tawar misalnya dengan budidaya ikan emas, ikan lele, ikan gurame, ikan bawal, ikan patin, dan lainnya. Sedangkan di air laut misalnya budidaya rumput laut dan mutiara. Selain itu, juga dapat dibuka usaha pemancingan ikan atau budidaya ikan hias.

8. Sektor Agribisnis

Usaha di sektor agribisnis dapat dilakukan dengan membuka pertanian jangka pendek, menengah, atau jangka panjang. Untuk jangka pendek misalnya usaha penanaman sayur-mayur, jika jangka menengah misalnya penanaman jeruk, pisang, nanas, cokelat, dan untuk jangka panjang misalnya penanaman karet, cengkeh, lada dan kelapa sawit.

9. Sektor Perdagangan

Usaha di sektor perdagangan dapat dilakukan dengan membuka toko atau kios, membuka usaha seperti warung bakso, warung mie ayam, warung es teler, warung martabak, warung nasi goreng, toko sea food, restoran, rumah makan, wartel, dan sektor pergangan lainnya.

10. Sektor Pendidikan

Usaha di sektor pendidikan yang dapat dilakukan adalah membuka lembaga pelatihan atau kursus-kursus, mendirikan sekolah taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), atau perguruan tinggi (akademi, sekolah tinggi, atau universitas).

11. Sektor Percetakan

Usaha di sektor percetakan dapat dilakukan dengan membuka usaha foto copy, sablon, percetakan buku, majalah, koran atau percetakan lainnya.

12. Sektor Seni

Bagi mereka yang memiliki bakat seni, usaha yang dapat dilakukan antara lain mengerjakan seni lukis, seni musik, seni ukir, atau menjadi penulis cerita.

13. Sektor Kesehatan

Meskipun sektor ini sebaiknya dilakukan oleh mereka yang memiliki latar belakang kesehatan, orang umu juga bisa melakukannya, misalnya membuka klinik-klinik kesehatan, praktik dokter bersama, rumah sakit dan apotik.

14. Sektor Pariwisata

Usaha di sektor pariwisata yang dapat dijalankan antara lain membuka biro perjalanan, membuka usaha wisata, membuka tempat penginapan hotel. Selain itu, juga dapat didirikan tempat-tempat hiburan, seperti karaoke, bar, diskotek, atau bilyard.


Comments

Populer

Cara Kerja Kincir Angin: Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan kekurangannya

Pengertian Kincir Angin Kincir angin adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik. Sehingga kincir angin dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia daerah yang sudah menerapkan pembangkit listrik tenaga angin ialah Nusa Tengara Timur dan Yogyakarta. Cara Kerja Kincir Angin Cara kerja kincir angin ialah dengan memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor hingga bisa diubah menjadi energi listrik. Maka dari itu, alat ini biasanya digunakan di daerah pulau-pulau kecil yang memiliki tiupan angin stabil dan kencang. Pada kincir angin terdapat beberapa bagian yang menjadi komponennya seperti generator dan baling-baling. Kedua komponen tersebut membantu kerja kincir angin agar bisa menghasilkan energi listrik. Di bawah ini rangkain kerja dari kincir angin, antara lain: Kerja kincir angin diawali dengan adanya sumber energi angin yang mengakibatkan turbin atau kincir angin berputar Kemudian putaran dari turbin

Cara Kerja Komputer

Cikal bakal komputer hanyalah sebuah mesin hitung sederhana. Zaman dahulu komputer hanya mesin hitung untuk menghitung tabel angka. Seiring dengan berjalannya waktu, komputer mengalami perkembangan dan telah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih yang bermanfaat untuk mempermudah kegiatan manusia. Komputer merupakan alat elektronik yang terdiri dari rangkaian berbagai komponen yang saling terhubung sehingga akan membentuk suatu sistem kerja. Cara kerja komputer tersebut dapat melakukan pekerjaan secara otomatis berdasarkan program yang di perintahkan kepadanya sehingga mampu untuk menghasilkan informasi berdasarkan data dan program yang telah ada. Suatu pengolahan data dengan menggunakan komputer sebagai medianya dikenal dengan istilah Electronic Data Processing (EDP). Pengolahan data merupakan suatu proses dimana sebuah data diproses atau diubah ke dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti, yang berupa sebuah informasi. Agar komputer bisa digunakan untuk mengolah sebuah dat

Financial Crisis Preparedness

Financial Crisis Preparedness Importance Of Financial Crisis Preparedness Financial crisis preparedness is of crucial importance for individuals, businesses, and governments alike. A financial crisis can have far-reaching impacts on the economy, leading to job losses, business closures, and declining financial markets. It is essential to have a well-developed crisis plan in place to help mitigate the effects of a financial crisis and ensure a swift recovery. Such a plan should include measures to manage risks, maintain financial stability, and ensure access to emergency funding. Additionally, it should involve regular stress tests to assess the ability of the financial system to withstand shocks. The benefits of such preparedness are significant and can help to prevent or minimize the negative impacts of a financial crisis on the economy and society as a whole. - The Impact Of Financial Crises On Individuals And Economies Financial crises