Pengertian Korosi, Jenis Dan Cara Mencegahnya Skip to main content

Big Ad

Featured Post

Insurance Deductible Options

Insurance Deductible Options - Importance Of Understanding Deductible Options Having a sound understanding of deductible options is an essential part of managing personal or business finances. Deductibles are the amount of money you pay out of pocket before insurance coverage starts. It's important to understand how deductibles work and the various options available to you. By choosing the right deductible option, you can manage your finances more effectively and ensure that you're not overpaying for insurance coverage. Furthermore, understanding deductible options can help you make informed decisions about healthcare services, business expenses, and other financial matters. In summary, having a good grasp of deductible options is a fundamental step in achieving financial stability and security. Types Of Deductibles A deductible is a type of expense that an individual or business must pay before receiving in...

Pengertian Korosi, Jenis Dan Cara Mencegahnya

Pengertian Korosi, Jenis Dan Cara Mencegahnya
Pengertian Korosi

Korosi adalah proses perusakan suatu material karena interaksi kimia atau elektrokimia dengan lingkungannya. Proses korosi ini sering terjadi pada logam dan paduan logam, meskipun bisa juga terjadi pada material non-logam. Korosi bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti lingkungan yang lembap atau asam, kelembaban, oksigen, suhu, tekanan, keberadaan zat-zat korosif seperti garam, klorin, atau asam sulfat, dan sebagainya.

Korosi dapat menyebabkan kerusakan pada material yang korosif, tergantung pada tingkat dan jenis korosi yang terjadi. Kerusakan yang disebabkan oleh korosi bisa berupa penurunan ketebalan material, terbentuknya retak atau lubang pada permukaan material, atau bahkan keruntuhan material secara keseluruhan. Korosi dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan bahkan bisa menjadi ancaman keselamatan dalam beberapa situasi, seperti pada struktur bangunan, kendaraan, dan instalasi pipa.

Untuk mencegah korosi, beberapa teknik yang dapat dilakukan antara lain menggunakan bahan-bahan yang tahan korosi, memberikan lapisan perlindungan pada permukaan material, menghindari atau mengurangi paparan lingkungan yang korosif, dan melakukan perawatan dan perbaikan teratur pada material yang rentan terhadap korosi.

Jenis-Jenis Korosi

Berikut adalah beberapa jenis korosi yang sering terjadi:
  • Korosi umum: Merupakan jenis korosi yang paling umum terjadi pada logam, terutama pada baja karbon dan besi. Korosi ini terjadi secara merata pada seluruh permukaan logam.
  • Korosi celah: Terjadi pada area yang terisolasi pada permukaan logam, biasanya di antara dua permukaan yang berdekatan. Korosi ini biasa terjadi pada pipa atau area tempat logam bersentuhan dengan bahan lain seperti kayu atau beton.
  • Korosi retak-tegangan: Terjadi pada permukaan logam yang dikenakan tekanan atau regangan. Korosi ini dapat menyebabkan kerusakan struktural yang signifikan pada logam.
  • Korosi sumuran: Terjadi pada bagian permukaan logam yang terendam di dalam air, dan biasanya terjadi pada logam yang terkena air laut.
  • Korosi galvanik: Terjadi ketika dua logam yang berbeda disatukan dan ditempatkan dalam lingkungan yang korosif. Salah satu logam menjadi lebih aktif dan mengalami korosi, sedangkan logam yang lain terlindungi.
  • Korosi erosi: Terjadi ketika permukaan logam terkikis atau tergerus oleh zat korosif, seperti cairan atau gas. Korosi ini biasanya terjadi pada bagian dalam pipa atau bagian logam yang terkena gas yang korosif.
  • Korosi mikrobiologis: Terjadi ketika bakteri atau jamur tumbuh pada permukaan logam dan melepaskan produk metabolik yang dapat menyebabkan korosi.
Masing-masing jenis korosi ini membutuhkan teknik pencegahan yang berbeda, oleh karena itu penting untuk memahami jenis korosi yang terjadi pada material agar dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mencegahnya.

Cara Mencegah Terjadinya Korosi

Berikut ini adalah beberapa cara mencegah terjadinya korosi:
  • Pelapisan atau pengecatan: Memberikan lapisan pelindung pada permukaan logam adalah cara yang paling umum untuk mencegah korosi. Pelapisan ini bisa berupa cat, minyak, perekat, atau bahan kimia lainnya.
  • Penggunaan bahan yang tahan korosi: Memilih material yang tahan korosi seperti stainless steel, paduan nikel, atau paduan titanium, bisa membantu mencegah terjadinya korosi.
  • Meningkatkan kualitas permukaan: Memperbaiki permukaan material, misalnya dengan menghaluskan, menggosok, atau mengebor, bisa membantu mencegah terjadinya korosi.
  • Pengolahan permukaan: Pemberian perlakuan khusus seperti anodizing, passivation, dan galvanizing, bisa membantu mencegah terjadinya korosi pada permukaan logam.
  • Menghindari lingkungan yang korosif: Membatasi atau mengurangi paparan material terhadap lingkungan korosif seperti kelembaban, suhu tinggi, atau keberadaan zat kimia korosif, bisa membantu mencegah terjadinya korosi.
  • Perawatan dan pemeliharaan yang teratur: Perawatan dan pemeliharaan yang teratur seperti membersihkan permukaan material, melumasi atau memberikan pelindung, dan perbaikan segera jika terjadi kerusakan, bisa membantu mencegah terjadinya korosi.
  • Menggunakan teknik elektrokimia: Teknik elektrokimia seperti kathodik proteksi, elektrolisis, dan penggunaan anoda korban, bisa digunakan untuk mencegah korosi pada permukaan logam.
Dengan menerapkan beberapa cara di atas, diharapkan dapat mencegah terjadinya korosi pada material, sehingga dapat meningkatkan umur material dan mengurangi biaya perbaikan atau penggantian material.

Comments

Populer

Pengertian Biomaterial, Proses Pembuatan, Kelebihan Dan Kekurangannya

Pengertian Biomaterial  Biomaterial adalah material yang digunakan dalam aplikasi medis, baik untuk tujuan diagnostik maupun terapeutik, yang dapat berinteraksi dengan sistem biologis manusia dan memperbaiki atau menggantikan fungsi organ atau jaringan yang rusak atau hilang. Biomaterial dapat terbuat dari berbagai jenis bahan, seperti logam, polimer, keramik, dan bahan-bahan biologis seperti sel dan jaringan. Pada umumnya, biomaterial memiliki sifat fisik dan kimia yang stabil dan dapat diatur, biokompatibel (tidak menimbulkan reaksi alergi atau toksisitas), dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Biomaterial digunakan dalam berbagai aplikasi medis, seperti implant tulang, gigi palsu, katup jantung, prostesis, dan alat-alat medis lainnya. Proses Pembuatan Biomaterial  Proses pembuatan biomaterial dapat bervariasi tergantung pada jenis bahan yang digunakan. Berikut adalah beberapa contoh proses pembuatan biomaterial: Polimer sintetik: Polimer sintetik dapat dibuat me...

Definisi dan Fungsi Struktur Mikro

Definisi Struktur Mikro Struktur mikro adalah struktur yang dapat diamati dibawah mikroskop optik. Walaupun dapat juga diartikan sebagai hasil dari pengamtan menggunakan scanning electron microscope (SEM). Mikroskop optik bisa memperbesar struktur hingga 1500 kali. Untuk bisa mengamati struktur mikro sebuah material di mikroskop optik, maka harus melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: Melakukan pemolesan secara bertahap hingga tingkat kehalusan lebih dari 0,5 mikron. Proses ini biasanya dilakukan dengan menggunakan ampelas secara bertahap dimulai dari grid yang kecil (100) hingga gird yang besar (2000). Setalah itu dilanjutkan dengan pemolesan oleh mesin poles dibantu dengan larutan pemoles. Etsa dilakukan setelah struktur mikro diperluas. Etsa ialah membilas atau mecelupkan permukaan material yang akan diamati ke dalam sebuah larutan kimia yang telah dibuat sesuai dengan kandungan paduan logamnya. Hal ini dilakukan untuk memunculkan fasa-fasa yang ada pada struktur mikro. Metalogr...

Mengenal Fungsi Dan Cara Kerja MRI (Magnetic Resonance Imaging)

MAGNETIC RESONANCE IMAGING atau biasa disebut dengan MRI ialah prosedur pemeriksaan medis untuk menampilkan citra dari struktur rangka tubuh atau organ dalam pasien. Dilakukannya proses pemeriksaan MRI, maka dokter akan mendapatkan gambar bagian tubuh pasien yang telah dipindai untuk menentukan langkah tindakan medis berikutnya. Pemeriksaan MRI dilaksanakan dengan sebuah teknik pemindaian bidang radiologi yang menggunakan magnet, gelombang radio (radio frekuensi) dan juga komputer untuk mendapatkan gambar struktur tubuh. Jadi pemeriksaan MRI tidak memakai sinar X. Berikutnya, medan magnet bisa diubah setiap waktu dan kemudian arus listrik dialirkan, dikelola, dan juga dikomputasi sehingga akan menghasilkan gambar-gambar yang sifatnya akan mencerminkan keadaan yang ada di dalam jaringan atau organ-organ dalam tubuh pasien. Dijelaskan, tujuan pemeriksaan MRI yakni untuk mendiagnosis suatu penyakit. Maksudnya sebagai salah satu penentu untuk langkah pengobatan selanjutnya. Tak hanya itu, ...